Indonesia dan China Makin Lengket, Luhut: Kami Disambut Begitu Bersahabat
Rabu, 05 April 2023 - 19:36 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berbagi resep apa yang membuat kerja sama Indonesia dan China langgeng selama ini. Menurutnya hal itu karena adanya rasa saling percaya antara keduanya.
Hal ini diungkapkan Luhut saat bertemu dengan Anggota Politbiro Partai Komunis China, Wang Yi di Beijing dikutip dari keterangan akun instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Rabu (5/4/2023).
"Prinsip kesetaraan dan berkeadilan seharusnya jadi landasan bagi hubungan kerja sama antar negara , tidak boleh ada yang merasa lebih daripada yang lain," kata Menko Luhut.
"Yang paling membahagiakan dari perjalanan ini bagi eksekutor tugas seperti saya adalah kami disambut begitu bersahabat disini. Semua target dan ekspektasi yang sudah kami siapkan dari Indonesia akhirnya terlampaui bahkan lebih," tambahnya.
Dalam pertempuran tersebut, Luhut menceritakan, bahwa ada banyak yang dibicarakan terkait kepentingan Indonesia dan Tiongkok di beberapa proyek kerjasama, seperti GMF-BRI dan South-South Cooperation.
Luhut mengutarakan, H.E Wang Yi menganggap Indonesia sebagai partner yang setara. Sehingga menurut Luhut ada satu hal yakni melihat suatu negara dari "outcome" yang mereka hasilkan untuk meningkatkan taraf hidup warga negaranya, lepas dari apapun perbedaan ideologi negara tersebut.
Seperti mengenai pengembangan Electric Vehicle (Kendaraan Listrik berbasis baterai), Luhut mengatakan, bahwa mereka ingin kolaborasi antara kedua negara makin dekat, karena Indonesia punya market dan material (Lithium Battery dan Hidrogen).
Sementara mereka punya CATL yang sudah diakui dunia sebagai produsen baterai dengan teknologi paling mumpuni.
"Untuk itulah saya akan mengusulkan ke Presiden @jokowi agar mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia belajar ke Tiongkok, bukan hanya vocational training saja. Tetapi belajar pengembangan teknologi EV hingga akhirnya bisa kita implementasikan di Indonesia," katanya.
Hal ini diungkapkan Luhut saat bertemu dengan Anggota Politbiro Partai Komunis China, Wang Yi di Beijing dikutip dari keterangan akun instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Rabu (5/4/2023).
"Prinsip kesetaraan dan berkeadilan seharusnya jadi landasan bagi hubungan kerja sama antar negara , tidak boleh ada yang merasa lebih daripada yang lain," kata Menko Luhut.
Baca Juga
"Yang paling membahagiakan dari perjalanan ini bagi eksekutor tugas seperti saya adalah kami disambut begitu bersahabat disini. Semua target dan ekspektasi yang sudah kami siapkan dari Indonesia akhirnya terlampaui bahkan lebih," tambahnya.
Dalam pertempuran tersebut, Luhut menceritakan, bahwa ada banyak yang dibicarakan terkait kepentingan Indonesia dan Tiongkok di beberapa proyek kerjasama, seperti GMF-BRI dan South-South Cooperation.
Luhut mengutarakan, H.E Wang Yi menganggap Indonesia sebagai partner yang setara. Sehingga menurut Luhut ada satu hal yakni melihat suatu negara dari "outcome" yang mereka hasilkan untuk meningkatkan taraf hidup warga negaranya, lepas dari apapun perbedaan ideologi negara tersebut.
Seperti mengenai pengembangan Electric Vehicle (Kendaraan Listrik berbasis baterai), Luhut mengatakan, bahwa mereka ingin kolaborasi antara kedua negara makin dekat, karena Indonesia punya market dan material (Lithium Battery dan Hidrogen).
Sementara mereka punya CATL yang sudah diakui dunia sebagai produsen baterai dengan teknologi paling mumpuni.
"Untuk itulah saya akan mengusulkan ke Presiden @jokowi agar mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia belajar ke Tiongkok, bukan hanya vocational training saja. Tetapi belajar pengembangan teknologi EV hingga akhirnya bisa kita implementasikan di Indonesia," katanya.
(akr)
tulis komentar anda