Makin Ramai, Transaksi Uang Elektronik Didominasi Provider Non-Bank
Senin, 20 Juli 2020 - 12:39 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, pertumbuhan transaksi uang elektronik terus mengalami peningkatan. Nominal transaksi uang elektronik meningkat dengan didominasi provider nonbank.
Deputi Gubernur BI Destry Damayanti mengatakan, pada April 2020 nominal transaksi mencapai Rp17,6 triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin meningkatnya ticket size transaksi uang elektronik.
"RTGS (Real-Time Gross Settlement) transaksi turun tapi per Juni 2020 naik. Artinya apa? Ini bahwa telah terjadi transaksi ritel yang melonjak naik. Kami di BI akan terus benahi dan sempurnakan sistem pembayaran," kata Destry di Jakarta, Senin (20/7/2020).
(Baca Juga: Saat Pandemi Transaksi Uang Elektronik Tumbuh Tinggi)
Adapun transaksi melalui uang elektronik nonbank menjadi pilihan utama pengguna e-money dengan share hampir 90% dari total volume transaksi. Perkembangan positif ini menunjukkan akseptansi transaksi ekonomi dan keuangan masyarakat secara digital semakin meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Ke depan, tegas dia, BI akan terus mempercepat implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 untuk mendukung aktivitas ekonomi dan keuangan digital di era kenormalan baru. "BI juga akan mendorong pemulihan ekonomi nasional serta mempercepat inklusi ekonomi dan keuangan," ungkap Destry.
Deputi Gubernur BI Destry Damayanti mengatakan, pada April 2020 nominal transaksi mencapai Rp17,6 triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin meningkatnya ticket size transaksi uang elektronik.
"RTGS (Real-Time Gross Settlement) transaksi turun tapi per Juni 2020 naik. Artinya apa? Ini bahwa telah terjadi transaksi ritel yang melonjak naik. Kami di BI akan terus benahi dan sempurnakan sistem pembayaran," kata Destry di Jakarta, Senin (20/7/2020).
(Baca Juga: Saat Pandemi Transaksi Uang Elektronik Tumbuh Tinggi)
Adapun transaksi melalui uang elektronik nonbank menjadi pilihan utama pengguna e-money dengan share hampir 90% dari total volume transaksi. Perkembangan positif ini menunjukkan akseptansi transaksi ekonomi dan keuangan masyarakat secara digital semakin meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Ke depan, tegas dia, BI akan terus mempercepat implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 untuk mendukung aktivitas ekonomi dan keuangan digital di era kenormalan baru. "BI juga akan mendorong pemulihan ekonomi nasional serta mempercepat inklusi ekonomi dan keuangan," ungkap Destry.
(fai)
tulis komentar anda