Jalankan Program TJSL, KBI Berbagi Paket Sembako ke Porter Stasiun Senen
Rabu, 12 April 2023 - 19:23 WIB
JAKARTA - PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berbagi paket sembako kepada 175 porter di Stasiun Kereta Api Pasar Senen. Pemberian paket sembako yang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) KBI ini dilakukan oleh karyawan KBI bekerja sama dengan Platform Donasi Online Ayobantu.
"Bagi KBI, kegiatan TJSL merupakan hal yang telah berjalan secara rutin dan berkelanjutan. Hal ini karena kami melihat, bahwa kegiatan TJSL merupakan salah satu hal penting untuk mendukung keberlanjutan korporasi," kata Executive Vice President Andi Patriota Wibisono melalui siaran pers, Rabu (12/4/2023).
Dia mengatakan kegiatan pemberian bingkisan sembako untuk para porter menjelang Hari Raya Idul Fitri ini merupakan wujud dari TJSL korporasi yang dalam pelaksanaannya melibatkan seluruh karyawan.
"Bagi KBI, kegiatan TJSL merupakan hal yang telah berjalan secara rutin dan berkelanjutan. Hal ini karena kami melihat, bahwa kegiatan TJSL merupakan salah satu hal penting untuk mendukung keberlanjutan korporasi," katanya.
Saat ini, di Stasiun Pasar Senen terdapat 175 porter yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa. Porter ini, meskipun bekerja di lingkungan stasiun tapi tidak mendapatkan gaji dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Porter ini mendapatkan penghasilan dari penumpang yang memanfaatkan jasanya. Namun demikian, porter-porter ini tetap diawasi dan dibina oleh PT KAI.
Andi menambahkan, terkait kegiatan TJSL menjelang hari raya Idul Fitri, selain memberikan paket sembako, KBI juga turut mendukung program Mudik Bersama BUMN 2023 dengan menyediakan angkutan mudik dengan kuota sebanyak 200 pemudik. "Harapan kami, program TJSL ini dapat membantu masyarakat khususnya untuk merayakan hari raya Idulfitri," katanya.
Kasmari, salah satu porter asal Lamongan yang sudah lebih dari 20 tahun menjadi porter di Stasiun Pasar Senen menuturkan terima kasihnya atas bantuan sembako dari KBI. "Kami sangat berterima kasih kepada KBI yang memberikan paket sembako ini.
"Kami porter selama ini tidak memiliki penghasilan tetap, karena hanya tergantung dari penumpang yang menggunakan jasa porter. Kadang-kadang sehari dapat, kadang juga nggak dapat sama sekali. Apalagi selama pandemi, porter libur dan tidak mendapatkan penghasilan sama sekali," kata Kasmari.
"Bagi KBI, kegiatan TJSL merupakan hal yang telah berjalan secara rutin dan berkelanjutan. Hal ini karena kami melihat, bahwa kegiatan TJSL merupakan salah satu hal penting untuk mendukung keberlanjutan korporasi," kata Executive Vice President Andi Patriota Wibisono melalui siaran pers, Rabu (12/4/2023).
Dia mengatakan kegiatan pemberian bingkisan sembako untuk para porter menjelang Hari Raya Idul Fitri ini merupakan wujud dari TJSL korporasi yang dalam pelaksanaannya melibatkan seluruh karyawan.
"Bagi KBI, kegiatan TJSL merupakan hal yang telah berjalan secara rutin dan berkelanjutan. Hal ini karena kami melihat, bahwa kegiatan TJSL merupakan salah satu hal penting untuk mendukung keberlanjutan korporasi," katanya.
Saat ini, di Stasiun Pasar Senen terdapat 175 porter yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa. Porter ini, meskipun bekerja di lingkungan stasiun tapi tidak mendapatkan gaji dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). Porter ini mendapatkan penghasilan dari penumpang yang memanfaatkan jasanya. Namun demikian, porter-porter ini tetap diawasi dan dibina oleh PT KAI.
Andi menambahkan, terkait kegiatan TJSL menjelang hari raya Idul Fitri, selain memberikan paket sembako, KBI juga turut mendukung program Mudik Bersama BUMN 2023 dengan menyediakan angkutan mudik dengan kuota sebanyak 200 pemudik. "Harapan kami, program TJSL ini dapat membantu masyarakat khususnya untuk merayakan hari raya Idulfitri," katanya.
Kasmari, salah satu porter asal Lamongan yang sudah lebih dari 20 tahun menjadi porter di Stasiun Pasar Senen menuturkan terima kasihnya atas bantuan sembako dari KBI. "Kami sangat berterima kasih kepada KBI yang memberikan paket sembako ini.
"Kami porter selama ini tidak memiliki penghasilan tetap, karena hanya tergantung dari penumpang yang menggunakan jasa porter. Kadang-kadang sehari dapat, kadang juga nggak dapat sama sekali. Apalagi selama pandemi, porter libur dan tidak mendapatkan penghasilan sama sekali," kata Kasmari.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda