Tumbuh 10,72%, Bank Mandiri Catat Penyaluran Kredit Rp920,03 Triliun

Kamis, 13 April 2023 - 21:40 WIB
“Salah satu strategi yang dilakukan Bank Mandiri untuk menjaga pertumbuhan tersebut antara lain melalui pengembangan teknologi dan digitalisasi, penguatan kolaborasi, memaksimalkan potensi ekonomi di wilayah, serta peningkatan kualitas aset dan manajemen risiko,” imbuh Rudi.

Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan kondisi likuiditas yang memadai, tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 13,89% secara tahunan menjadi Rp 1.143,23 triliun secara bank only.

Pertumbuhan DPK tersebut utamanya ditopang oleh dana murah atau current account saving account (CASA) yang naik signifikan mencapai 19,78% menembus Rp 892,69 triliun per Februari 2023.

Rudi menyebutkan melalui optimalisasi digital dan transformasi bisnis berkelanjutan Bank Mandiri telah berhasil mencetak pertumbuhan penghimpunan dana murah. Hal ini dapat terlihat dari rasio CASA yang telah mencapai 78,08% per Februari 2023 secara bank only.

Sebagai Bank BUMN, Bank Mandiri konsisten mendorong penyaluran kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Upaya ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk memperluas dukungan perbankan bagi pelaku UMKM.



Hasilnya, sampai dengan akhir Februari 2023 realisasi kredit UMKM Bank Mandiri secara bank only telah menembus Rp 115,97 triliun. Meningkat 10% dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp 105,53 triliun. Dari jumlah tersebut, pertumbuhan tersebut terjadi pada sektor usaha mikro dengan realisasi menembus Rp 69,68 triliun per Februari 2023. Tumbuh lebih dari 4,6 kali lipat bila dibandingkan posisi Februari 2022.

Rudi mengatakan, untuk mendorong penyaluran UMKM, Bank Mandiri telah memiliki berbagai strategi yang terus diterapkan secara ekspansif selama beberapa waktu terakhir. Strategi tersebut mencakup melalui pemetaan atau segmentasi pasar calon debitur khususnya pelaku UMKM. Termasuk melakukan pemetaan risiko dengan memeriksa profil usaha, kemampuan bisnis, dan kondisi keuangan calon debitur.

“Dalam melakukan pemetaan tersebut, kami juga menerapkan kredit scoring yang mengacu pada risk appetite perseroan Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kredit yang mungkin timbul di kemudian hari,” terangnya.

Tak hanya itu, Bank Mandiri juga mengadakan program pelatihan dan pendampingan untuk membantu usaha rakyat meningkatkan literasi keuangan. Hal ini dilakukan agar usaha rakyat dapat memahami pentingnya manajemen keuangan yang baik dan dapat mengelola keuangan usaha dengan lebih baik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More