Dirut Bio Farma-Jokowi Bahas Vaksin Covid-19 Asal China, Target 40 Juta Dosis
Selasa, 21 Juli 2020 - 13:52 WIB
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Bio Farma, Honesti Basyir bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas kedatangan vaksin Covid-19 buatan perusahaan China, Sinovac Biotech. Dia mengatakan, bahwa Bio Farma mendapatkan tugas untuk menyiapkan kapasitas produksi vaksin covid-19.
(Baca Juga: 2.400 Vaksin Covid-19 Asal China Tiba di RI, Ini Penjelasan Bio Farma )
“Kami dari Bio Farma mendapat tugas untuk memastikan kapasitas produksi vaksin ini bisa dikelola dengan baik,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Dia mengatakan, produksi vaksin sendiri ditargetkan pada bulan Januari 2021 mendatang. Hal ini dilakukan jika uji klinis sudah tuntas dilakukan. Diterangkan olehnya bahwa pada tahap awal setidaknya 40 juta dosis vaksin bakal diproduksi.
(Baca Juga: Terungkap, Vaksin Covid-19 Sedang Diuji Klinis Bio Farma )
“Untuk tahap pertama sesuai target penyelesaian uji klinis Januari. Pada saat selesai uji klinis dan izin edarnya keluar, kami sudah menargetkan untuk bisa selesai sekitar 40 juta dosis per tahun,” ungkapnya.
Meski begitu dia mengaku bakal memperluas kapasitas produksi vaksin hingga mencapai 250 juta dosis. “Sampai saat ini kami sudah menyiapkan 100 juta dosis per tahun siap. Kita akan expand menuju 250 juta dosis per tahun,” pungkasnya.
(Baca Juga: 2.400 Vaksin Covid-19 Asal China Tiba di RI, Ini Penjelasan Bio Farma )
“Kami dari Bio Farma mendapat tugas untuk memastikan kapasitas produksi vaksin ini bisa dikelola dengan baik,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (21/7/2020).
Dia mengatakan, produksi vaksin sendiri ditargetkan pada bulan Januari 2021 mendatang. Hal ini dilakukan jika uji klinis sudah tuntas dilakukan. Diterangkan olehnya bahwa pada tahap awal setidaknya 40 juta dosis vaksin bakal diproduksi.
(Baca Juga: Terungkap, Vaksin Covid-19 Sedang Diuji Klinis Bio Farma )
“Untuk tahap pertama sesuai target penyelesaian uji klinis Januari. Pada saat selesai uji klinis dan izin edarnya keluar, kami sudah menargetkan untuk bisa selesai sekitar 40 juta dosis per tahun,” ungkapnya.
Meski begitu dia mengaku bakal memperluas kapasitas produksi vaksin hingga mencapai 250 juta dosis. “Sampai saat ini kami sudah menyiapkan 100 juta dosis per tahun siap. Kita akan expand menuju 250 juta dosis per tahun,” pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda