50 Tahun TIKI Gerakkan Ekonomi Masyarakat hingga Pelosok
Selasa, 21 Juli 2020 - 07:30 WIB
Sebelumnya, banyak komplain terhadap kondisi barang kiriman yang rusak akibat cara pengemasan yang kurang tepat oleh pengiriman.
Atau barang kiriman akhirnya terlambat dikirimkan karena pihak TIKI harus mengemas ulang barang kirimannya karena kemasan yang kurang layak untuk jenis barang tertentu.
Oleh karena itu, TIKI juga turut mengembangkan kapabilitas pelaku bisnis terutama UMKM dengan berbagi pengalaman terkait pengelolaan sistem distribusi. TIKI berkolaborasi dengan berbagai mitra seperti market place untuk memberikan pembekalan bagi UMKM terkait aspek-aspek penting dalam pengiriman dan membuka dialog untuk memahami kendala-kendala yang sering mereka alami dan bagaimana jasa pengiriman dapat membantu memberikan solusi.
“Penetrasi internet dan perkembangannya kebiasaan belanja online juga kemudian membangun sebuah kebiasaan baru, dimana konsumen ingin lebih banyak melakukan transaksi dengan lebih mudah dan serba digital,”ungkapnya.
Hal ini juga menuntut perusahaan jasa pengiriman seperti TIKI untuk berinovasi di bidang teknologi.
Untuk menjawab perkembangan jaman, TIKI melakukan strategi TIKI Go Digital dengan menyediakan produk dan layanan yang berbasis teknologi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi konsumen dengan memperbanyak kanal bagi konsumen untuk melakukan pengiriman tanpa perlu terkendala waktu.
Berbagai produk dan layanan berbasis teknologi yang menjadi unggulan TIKI antara lain layanan JEMPOL (Jemput Online) yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan dimanapun dan kurir TIKI akan datang menjemput barang kiriman di lokasi yang ditetapkan pelanggan tanpa dikenakan biaya tambahan.
Tak hanya itu, dengan smart control tower memungkinkan TIKI mengetahui jumlah paket terkirim, terlambat atau tidak terkirim tiap harinya dari seluruh cabang, produktivitas tiap individu kurir dalam mengirim paket dan pemetaan kinerja gerai.
“Seluruh fasilitas teknologi informasi yang dimiliki TIKI dikembangkan secara internal, sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia,”ujarnya.
Ester Wiraseputra memaparkan, dari sisi peran ke sektor UMKM TIKI juga pada awal Juli ini baru saja meluncurkan layanan baru yang dikhususkan untuk online seller, yaitu TIKI SERLOK (Seller Online Booking), yang ditujukan untuk memberikan memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan lebih bagi para online seller dalam melakukan transaksi pengiriman menggunakan produk TIKI.
Atau barang kiriman akhirnya terlambat dikirimkan karena pihak TIKI harus mengemas ulang barang kirimannya karena kemasan yang kurang layak untuk jenis barang tertentu.
Oleh karena itu, TIKI juga turut mengembangkan kapabilitas pelaku bisnis terutama UMKM dengan berbagi pengalaman terkait pengelolaan sistem distribusi. TIKI berkolaborasi dengan berbagai mitra seperti market place untuk memberikan pembekalan bagi UMKM terkait aspek-aspek penting dalam pengiriman dan membuka dialog untuk memahami kendala-kendala yang sering mereka alami dan bagaimana jasa pengiriman dapat membantu memberikan solusi.
“Penetrasi internet dan perkembangannya kebiasaan belanja online juga kemudian membangun sebuah kebiasaan baru, dimana konsumen ingin lebih banyak melakukan transaksi dengan lebih mudah dan serba digital,”ungkapnya.
Hal ini juga menuntut perusahaan jasa pengiriman seperti TIKI untuk berinovasi di bidang teknologi.
Untuk menjawab perkembangan jaman, TIKI melakukan strategi TIKI Go Digital dengan menyediakan produk dan layanan yang berbasis teknologi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi konsumen dengan memperbanyak kanal bagi konsumen untuk melakukan pengiriman tanpa perlu terkendala waktu.
Berbagai produk dan layanan berbasis teknologi yang menjadi unggulan TIKI antara lain layanan JEMPOL (Jemput Online) yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan dimanapun dan kurir TIKI akan datang menjemput barang kiriman di lokasi yang ditetapkan pelanggan tanpa dikenakan biaya tambahan.
Tak hanya itu, dengan smart control tower memungkinkan TIKI mengetahui jumlah paket terkirim, terlambat atau tidak terkirim tiap harinya dari seluruh cabang, produktivitas tiap individu kurir dalam mengirim paket dan pemetaan kinerja gerai.
“Seluruh fasilitas teknologi informasi yang dimiliki TIKI dikembangkan secara internal, sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia,”ujarnya.
Ester Wiraseputra memaparkan, dari sisi peran ke sektor UMKM TIKI juga pada awal Juli ini baru saja meluncurkan layanan baru yang dikhususkan untuk online seller, yaitu TIKI SERLOK (Seller Online Booking), yang ditujukan untuk memberikan memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan lebih bagi para online seller dalam melakukan transaksi pengiriman menggunakan produk TIKI.
tulis komentar anda