50 Tahun TIKI Gerakkan Ekonomi Masyarakat hingga Pelosok
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Bisnis jasa logistik pengiriman barang di tanah air terus berkembang, hal itu sejalan dengan terus bertumbuhnya ekonomi disetiap daerah.
Meski ditengah pandemi covid-19, rupanya bisnis ini menjadi salah satu sektor yang tak terlalu terpengaruh efek tersebut. Karena, keberadaannya sangat dibutuhkan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, utamanya mereka yang bergerak di sektor UMKM, penjualan komoditi hingga bisnis online produk gadget hingga fashion.
PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) adalah salah satu perusahaan fokus di bidang logistik jasa pengiriman barang domestik dan internasional hadir memberikan ruang menggerakkan ekonomi masyarakat dari hingga ke pelosok.
Sejak berdiri tahun 1970 atau sekitar 50 tahun silam perusahaan ini hadir melayani konsumen dengan baik. Tak hanya menawarkan jasa, tapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat disetiap daerah pengembangannya.
Menurut Vice President Director PT. Citra Van Titipan Kilat (‘TIKI’), Ester Wiraseputra TIKI mengerti peranannya dalam pendistribusian barang dari satu daerah ke daerah lain memiliki dampak yang besar dalam menggerakkan roda perekonomian antara wilayah.
Kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), Ansyar menjemput barang di usaha jual online sepatu di Kompleks Perumahan Perumnas Antang, Makassar, (20/7/2020). TIKI salah satu perusahaan fokus di bidang logistik jasa pengiriman barang, keberadaannya sangat dibutuhkan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, utamanya mereka yang bergerak di sektor UMKM. Foto: Sindonews/Maman Sukirman
Dimana, backbone dari jasa pengiriman adalah jaringan fisik yang luas, melihat potensi bisnis jasa pengiriman di Indonesia dan karakter negara kita yang berbentuk kepulauan serta demografi penduduknya maka keberadaan jaringan distribusi adalah hal yang sangat penting dalam membantu pemerataan ekonomi di tiap daerah.
“Hal ini lah yang menjadi semangat TIKI untuk terus menerus mengembangkan jaringan distribusinya. Diawali dengan dengan dua cabang utama di Pangkal Pinang dan Semarang, saat ini TIKI telah memiliki jaringan operasional yang meliputi 66 kota besar di Indonesia, didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan, lebih dari 3700 gerai dan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia,”ujarnya.
Kata dia, TIKI melayani 514 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia – menjadikannya perusahaan jasa pengiriman milik swasta dengan jaringan pengiriman terluas di Indonesia. Perusahaan ini juga sudah bisa melayani 88% dari total 514 wilayah kota/kabupaten di Indonesia. Dan mayoitas dari 82.505 kelurahan/desa di Indonesia juga sudah terlayani oleh TIKI.
Ester Wiraseputra menuturkan, melalui jaringan distribusi yang luas, 40% pelanggan yang dilayani merupakan pelanggan korporat dengan mayoritas adalah UMKM dan e-commerce. Tidak hanya menjadi mitra pengiriman, TIKI juga turut mengembangkan kapabilitas pelaku bisnis terutama UMKM dengan berbagi pengalaman terkait pengelolaan sistem distribusi.
“TIKI berkolaborasi dengan berbagai mitra seperti market place untuk memberikan pembekalan bagi UMKM, terkait aspek-aspek penting dalam pengiriman dan membuka dialog untuk memahami kendala-kendala yang sering mereka alami dan bagaimana jasa pengiriman dapat membantu memberikan solusi. Bertumbuh bersama mitra keagenan lokal mengembangkan bisnis kurir di daerahnya,” tuturnya.
Kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), Ansyar mengantar barang ke alamat tujuannya di Makassar, (20/7/2020). Bisnis jasa logistik pengiriman barang di tanah air terus berkembang, hal itu sejalan dengan terus bertumbuhnya ekonomi disetiap daerah. SINDONEWS/MAMAN SUKIRMAN
Tak hanya itu, TIKI membangun kemitraan dengan para wirausaha lokal yang ingin membangun bisnis kurir di daerahnya melalui kemitraan waralaba. Termasuk, TIKI memberikan kesempatan kepada para mitra waralaba/keagenannya untuk bertumbuh bersama dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah mereka masingmasing. Program kemitraan TIKI membuka kesempatan wirausaha dengan sistem kerja yang profesional dan dengan modal minim, serta pendampingan dan pelatihan.
“TIKI memiliki 2 bentuk kemitraan, yaitu Keagenan dan Coorporate. Saat ini TIKI memiliki 3.000 mitra keagenan di seluruh Indonesia yang tumbuh dan berkembang bersama dengan perusahaan,”katanya.
Saat ini TIKI telah memiliki jaringan operasional yang meliputi 66 kota besar di Indonesia, didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan, lebih dari 3700 gerai dan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia.
TIKI melayani 514 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia – menjadikannya perusahaan jasa pengiriman milik swasta dengan jaringan pengiriman terluas di Indonesia.
Selain itu, perusahaan ini juga sudah bisa melayani 88% dari total 514 wilayah kota/kabupaten di Indonesia. Dan mayoitas dari 82.505 kelurahan/desa di Indonesia juga sudah terlayani oleh TIKI.
Ester Wiraseputra menjelaskan, TIKI sendiri telah menjangkau hingga Indonesia Bagian Timur. Bahkan sudah memiliki kantor cabang di Papua. Di Indonesia Bagian Timur, TIKI memiliki 96 kantor perwakilan dan 220 gerai.
“Di Sulawesi Selatan, TIKI memiliki 25 kantor perwakilan dan 68 gerai dimana 50 nya adalah milik mitra keagenan lokal. TIKI terus melakukan pendampingan dan pelatihan bagi para karyawan dari mitra kami untuk memastikan layanan yang prima dan konsisten di setiap gerai TIKI,” terangnya.
Kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), Ansyar melewati pematang sawah untuk mengantar barang kiriman di Kecamatan Manggala, Makassar, (20/7/2020). TIKI mengerti peranannya dalam pendistribusian barang dari satu daerah ke daerah lain memiliki dampak yang besar dalam menggerakkan roda perekonomian antara wilayah. SINDONEWS/MAMAN SUKIRMAN
Tidak hanya aspek bisnis, TIKI percaya bahwa eksistensi bisnisnya tidak terlepas dari dukungan dan kepercayaan dari masyarakat. Untuk itu, TIKI memiliki komitmen untuk menjalankan tanggung jawab perusahaan yang difokuskan pada dua area yaitu pendidikan dan bidang sosial.
Nilai-nilai ini pula yang selalu ditanamkan kepada para mitra keagenan lokalnya untuk juga berbagi dengan masyarakat di sekitarnya.
Dalam mewujudkan semua itu, Ester Wiraseputra memaparkan, TIKI telah melalui berbagai fase dan menyaksikan perkembangan Indonesia antara lain dalam hal ekonomi, infrastruktur, dan sosial.
Tantangan dan kendala tentunya ada dan berbeda-beda sering dengan perubahan jaman. Dimana, di awal-awal TIKI berdiri, infrastruktur dan akses transportasi menjadi tantangan bagi jasa pengiriman seperti TIKI dalam mengantarkan barang ke wilayah-wilayah dengan akses yang masih belum memadai.
Lebih lanjut berkembangnya ekonomi suatu wilayah dan pertumbuhan UMKM juga memiliki tantangan tersendiri yaitu bagaimana membangun hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dan membangun agar barang kiriman mereka sampai di pelanggan / tempat tujuan dalam kondisi baik dan tepat waktu.
Sebelumnya, banyak komplain terhadap kondisi barang kiriman yang rusak akibat cara pengemasan yang kurang tepat oleh pengiriman.
Atau barang kiriman akhirnya terlambat dikirimkan karena pihak TIKI harus mengemas ulang barang kirimannya karena kemasan yang kurang layak untuk jenis barang tertentu.
Oleh karena itu, TIKI juga turut mengembangkan kapabilitas pelaku bisnis terutama UMKM dengan berbagi pengalaman terkait pengelolaan sistem distribusi. TIKI berkolaborasi dengan berbagai mitra seperti market place untuk memberikan pembekalan bagi UMKM terkait aspek-aspek penting dalam pengiriman dan membuka dialog untuk memahami kendala-kendala yang sering mereka alami dan bagaimana jasa pengiriman dapat membantu memberikan solusi.
“Penetrasi internet dan perkembangannya kebiasaan belanja online juga kemudian membangun sebuah kebiasaan baru, dimana konsumen ingin lebih banyak melakukan transaksi dengan lebih mudah dan serba digital,”ungkapnya.
Hal ini juga menuntut perusahaan jasa pengiriman seperti TIKI untuk berinovasi di bidang teknologi.
Untuk menjawab perkembangan jaman, TIKI melakukan strategi TIKI Go Digital dengan menyediakan produk dan layanan yang berbasis teknologi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi konsumen dengan memperbanyak kanal bagi konsumen untuk melakukan pengiriman tanpa perlu terkendala waktu.
Berbagai produk dan layanan berbasis teknologi yang menjadi unggulan TIKI antara lain layanan JEMPOL (Jemput Online) yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan dimanapun dan kurir TIKI akan datang menjemput barang kiriman di lokasi yang ditetapkan pelanggan tanpa dikenakan biaya tambahan.
Tak hanya itu, dengan smart control tower memungkinkan TIKI mengetahui jumlah paket terkirim, terlambat atau tidak terkirim tiap harinya dari seluruh cabang, produktivitas tiap individu kurir dalam mengirim paket dan pemetaan kinerja gerai.
“Seluruh fasilitas teknologi informasi yang dimiliki TIKI dikembangkan secara internal, sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia,”ujarnya.
Ester Wiraseputra memaparkan, dari sisi peran ke sektor UMKM TIKI juga pada awal Juli ini baru saja meluncurkan layanan baru yang dikhususkan untuk online seller, yaitu TIKI SERLOK (Seller Online Booking), yang ditujukan untuk memberikan memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan lebih bagi para online seller dalam melakukan transaksi pengiriman menggunakan produk TIKI.
Kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), Ansyar menyampaikan barang kiriman ke penerima alamat tujuan di Kecamatan Manggala, Makassar, (20/7/2020). TIKI adalah salah satu perusahaan fokus di bidang logistik jasa pengiriman barang domestik dan internasional hadir memberikan ruang menggerakkan ekonomi masyarakat dari hingga ke pelosok. SINDONEWS/MAMAN SUKIRMAN.
“TIKI memiliki 3.000 mitra keagenan yang tersebar di seluruh Indonesia yang membangun usahanya bersama dengan TIKI dan telah sukses mengembangkan bisnisnya di jasa kurir, dan telah mempekerjakan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia,”paparnya.
Dari sisi komitmen perluasan usaha, TIKI berkomitmen terus memperluas jaringan distribusi menjamah hingga ke pelosok negeri.
“Hal ini merupakan upaya kami untuk dapat membantu menciptakan pemerataan ekonomi dengan menggerakkan aktivitas bisnis di wilayah/daerah tersebut, dimana UMKM mayoritas mendominasi aktivitas ekonomi di daerah-daerah,”terangnya.
Jaringan internasional kami juga membantu UMKM memasarkan produknya di pasar luar negeri dengan biaya pengiriman yang kompetitif dan membantu para pengusaha lokal dalam pengurusan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk pengiriman luar negeri.
“Kami juga terus berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada UMKM lokal, baik itu bekerjasama dengan mitra kami maupun diselenggarakan sendiri untuk memberikan pembekalan bagi UMKM terkait aspek-aspek penting dalam pengiriman dan membuka dialog untuk memahami kendala-kendala yang sering mereka alami dan bagaimana jasa pengiriman dapat membantu memberikan solusi,”jelasnya.
Besarnya manfaat kehadiran TIKI di pelosok dirasakan Gina Safitri, 25 tahun.
Sub Agen TIKI Soppeng Gina Safitri mengaku, sangat terbantu dengan menjadi Agen, karena bisa membuka peluang kerja bagi dirinya dan keluarga. Apalagi memang kepercayaan masyarakat ke TIKI sangat tinggi.
“Awal buka di 2017 pendapatannya agak minim, namun setelah dikelola dengan maksimal dengan memberikan komitmen layanan pengiriman tepat waktu dan sistem penjemputan barang customer dirumah mereka. Awal-awal omzet Rp3 juta, sekarang Alhamdulillah bisa Rp5 juta sampai Rp7 juta,” paparnya.
Pengiriman Koloni lebah madu trigona menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar di Sub Agen Soppeng, sementara di Masamba Sub Agen lainnya,Mozes, berlokasi di Rante Rante, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa.
“Sejak menjadi Sub Agen Tiki membuka peluang pendapatan, bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Ada peningkatan pendapatan sejak bersama TIKI, tak hanya itu bisa membantu peningkatan ekonomi keluarga dan mempekerjakan orang,” paparnya.
Meski ditengah pandemi covid-19, rupanya bisnis ini menjadi salah satu sektor yang tak terlalu terpengaruh efek tersebut. Karena, keberadaannya sangat dibutuhkan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, utamanya mereka yang bergerak di sektor UMKM, penjualan komoditi hingga bisnis online produk gadget hingga fashion.
PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) adalah salah satu perusahaan fokus di bidang logistik jasa pengiriman barang domestik dan internasional hadir memberikan ruang menggerakkan ekonomi masyarakat dari hingga ke pelosok.
Sejak berdiri tahun 1970 atau sekitar 50 tahun silam perusahaan ini hadir melayani konsumen dengan baik. Tak hanya menawarkan jasa, tapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat disetiap daerah pengembangannya.
Menurut Vice President Director PT. Citra Van Titipan Kilat (‘TIKI’), Ester Wiraseputra TIKI mengerti peranannya dalam pendistribusian barang dari satu daerah ke daerah lain memiliki dampak yang besar dalam menggerakkan roda perekonomian antara wilayah.
Kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), Ansyar menjemput barang di usaha jual online sepatu di Kompleks Perumahan Perumnas Antang, Makassar, (20/7/2020). TIKI salah satu perusahaan fokus di bidang logistik jasa pengiriman barang, keberadaannya sangat dibutuhkan dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, utamanya mereka yang bergerak di sektor UMKM. Foto: Sindonews/Maman Sukirman
Dimana, backbone dari jasa pengiriman adalah jaringan fisik yang luas, melihat potensi bisnis jasa pengiriman di Indonesia dan karakter negara kita yang berbentuk kepulauan serta demografi penduduknya maka keberadaan jaringan distribusi adalah hal yang sangat penting dalam membantu pemerataan ekonomi di tiap daerah.
“Hal ini lah yang menjadi semangat TIKI untuk terus menerus mengembangkan jaringan distribusinya. Diawali dengan dengan dua cabang utama di Pangkal Pinang dan Semarang, saat ini TIKI telah memiliki jaringan operasional yang meliputi 66 kota besar di Indonesia, didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan, lebih dari 3700 gerai dan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia,”ujarnya.
Kata dia, TIKI melayani 514 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia – menjadikannya perusahaan jasa pengiriman milik swasta dengan jaringan pengiriman terluas di Indonesia. Perusahaan ini juga sudah bisa melayani 88% dari total 514 wilayah kota/kabupaten di Indonesia. Dan mayoitas dari 82.505 kelurahan/desa di Indonesia juga sudah terlayani oleh TIKI.
Ester Wiraseputra menuturkan, melalui jaringan distribusi yang luas, 40% pelanggan yang dilayani merupakan pelanggan korporat dengan mayoritas adalah UMKM dan e-commerce. Tidak hanya menjadi mitra pengiriman, TIKI juga turut mengembangkan kapabilitas pelaku bisnis terutama UMKM dengan berbagi pengalaman terkait pengelolaan sistem distribusi.
“TIKI berkolaborasi dengan berbagai mitra seperti market place untuk memberikan pembekalan bagi UMKM, terkait aspek-aspek penting dalam pengiriman dan membuka dialog untuk memahami kendala-kendala yang sering mereka alami dan bagaimana jasa pengiriman dapat membantu memberikan solusi. Bertumbuh bersama mitra keagenan lokal mengembangkan bisnis kurir di daerahnya,” tuturnya.
Kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), Ansyar mengantar barang ke alamat tujuannya di Makassar, (20/7/2020). Bisnis jasa logistik pengiriman barang di tanah air terus berkembang, hal itu sejalan dengan terus bertumbuhnya ekonomi disetiap daerah. SINDONEWS/MAMAN SUKIRMAN
Tak hanya itu, TIKI membangun kemitraan dengan para wirausaha lokal yang ingin membangun bisnis kurir di daerahnya melalui kemitraan waralaba. Termasuk, TIKI memberikan kesempatan kepada para mitra waralaba/keagenannya untuk bertumbuh bersama dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah mereka masingmasing. Program kemitraan TIKI membuka kesempatan wirausaha dengan sistem kerja yang profesional dan dengan modal minim, serta pendampingan dan pelatihan.
“TIKI memiliki 2 bentuk kemitraan, yaitu Keagenan dan Coorporate. Saat ini TIKI memiliki 3.000 mitra keagenan di seluruh Indonesia yang tumbuh dan berkembang bersama dengan perusahaan,”katanya.
Saat ini TIKI telah memiliki jaringan operasional yang meliputi 66 kota besar di Indonesia, didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan, lebih dari 3700 gerai dan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia.
TIKI melayani 514 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia – menjadikannya perusahaan jasa pengiriman milik swasta dengan jaringan pengiriman terluas di Indonesia.
Selain itu, perusahaan ini juga sudah bisa melayani 88% dari total 514 wilayah kota/kabupaten di Indonesia. Dan mayoitas dari 82.505 kelurahan/desa di Indonesia juga sudah terlayani oleh TIKI.
Ester Wiraseputra menjelaskan, TIKI sendiri telah menjangkau hingga Indonesia Bagian Timur. Bahkan sudah memiliki kantor cabang di Papua. Di Indonesia Bagian Timur, TIKI memiliki 96 kantor perwakilan dan 220 gerai.
“Di Sulawesi Selatan, TIKI memiliki 25 kantor perwakilan dan 68 gerai dimana 50 nya adalah milik mitra keagenan lokal. TIKI terus melakukan pendampingan dan pelatihan bagi para karyawan dari mitra kami untuk memastikan layanan yang prima dan konsisten di setiap gerai TIKI,” terangnya.
Kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), Ansyar melewati pematang sawah untuk mengantar barang kiriman di Kecamatan Manggala, Makassar, (20/7/2020). TIKI mengerti peranannya dalam pendistribusian barang dari satu daerah ke daerah lain memiliki dampak yang besar dalam menggerakkan roda perekonomian antara wilayah. SINDONEWS/MAMAN SUKIRMAN
Tidak hanya aspek bisnis, TIKI percaya bahwa eksistensi bisnisnya tidak terlepas dari dukungan dan kepercayaan dari masyarakat. Untuk itu, TIKI memiliki komitmen untuk menjalankan tanggung jawab perusahaan yang difokuskan pada dua area yaitu pendidikan dan bidang sosial.
Nilai-nilai ini pula yang selalu ditanamkan kepada para mitra keagenan lokalnya untuk juga berbagi dengan masyarakat di sekitarnya.
Dalam mewujudkan semua itu, Ester Wiraseputra memaparkan, TIKI telah melalui berbagai fase dan menyaksikan perkembangan Indonesia antara lain dalam hal ekonomi, infrastruktur, dan sosial.
Tantangan dan kendala tentunya ada dan berbeda-beda sering dengan perubahan jaman. Dimana, di awal-awal TIKI berdiri, infrastruktur dan akses transportasi menjadi tantangan bagi jasa pengiriman seperti TIKI dalam mengantarkan barang ke wilayah-wilayah dengan akses yang masih belum memadai.
Lebih lanjut berkembangnya ekonomi suatu wilayah dan pertumbuhan UMKM juga memiliki tantangan tersendiri yaitu bagaimana membangun hubungan kemitraan yang saling menguntungkan dan membangun agar barang kiriman mereka sampai di pelanggan / tempat tujuan dalam kondisi baik dan tepat waktu.
Sebelumnya, banyak komplain terhadap kondisi barang kiriman yang rusak akibat cara pengemasan yang kurang tepat oleh pengiriman.
Atau barang kiriman akhirnya terlambat dikirimkan karena pihak TIKI harus mengemas ulang barang kirimannya karena kemasan yang kurang layak untuk jenis barang tertentu.
Oleh karena itu, TIKI juga turut mengembangkan kapabilitas pelaku bisnis terutama UMKM dengan berbagi pengalaman terkait pengelolaan sistem distribusi. TIKI berkolaborasi dengan berbagai mitra seperti market place untuk memberikan pembekalan bagi UMKM terkait aspek-aspek penting dalam pengiriman dan membuka dialog untuk memahami kendala-kendala yang sering mereka alami dan bagaimana jasa pengiriman dapat membantu memberikan solusi.
“Penetrasi internet dan perkembangannya kebiasaan belanja online juga kemudian membangun sebuah kebiasaan baru, dimana konsumen ingin lebih banyak melakukan transaksi dengan lebih mudah dan serba digital,”ungkapnya.
Hal ini juga menuntut perusahaan jasa pengiriman seperti TIKI untuk berinovasi di bidang teknologi.
Untuk menjawab perkembangan jaman, TIKI melakukan strategi TIKI Go Digital dengan menyediakan produk dan layanan yang berbasis teknologi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi konsumen dengan memperbanyak kanal bagi konsumen untuk melakukan pengiriman tanpa perlu terkendala waktu.
Berbagai produk dan layanan berbasis teknologi yang menjadi unggulan TIKI antara lain layanan JEMPOL (Jemput Online) yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan dimanapun dan kurir TIKI akan datang menjemput barang kiriman di lokasi yang ditetapkan pelanggan tanpa dikenakan biaya tambahan.
Tak hanya itu, dengan smart control tower memungkinkan TIKI mengetahui jumlah paket terkirim, terlambat atau tidak terkirim tiap harinya dari seluruh cabang, produktivitas tiap individu kurir dalam mengirim paket dan pemetaan kinerja gerai.
“Seluruh fasilitas teknologi informasi yang dimiliki TIKI dikembangkan secara internal, sehingga sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia,”ujarnya.
Ester Wiraseputra memaparkan, dari sisi peran ke sektor UMKM TIKI juga pada awal Juli ini baru saja meluncurkan layanan baru yang dikhususkan untuk online seller, yaitu TIKI SERLOK (Seller Online Booking), yang ditujukan untuk memberikan memberikan berbagai kemudahan dan keuntungan lebih bagi para online seller dalam melakukan transaksi pengiriman menggunakan produk TIKI.
Kurir PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI), Ansyar menyampaikan barang kiriman ke penerima alamat tujuan di Kecamatan Manggala, Makassar, (20/7/2020). TIKI adalah salah satu perusahaan fokus di bidang logistik jasa pengiriman barang domestik dan internasional hadir memberikan ruang menggerakkan ekonomi masyarakat dari hingga ke pelosok. SINDONEWS/MAMAN SUKIRMAN.
“TIKI memiliki 3.000 mitra keagenan yang tersebar di seluruh Indonesia yang membangun usahanya bersama dengan TIKI dan telah sukses mengembangkan bisnisnya di jasa kurir, dan telah mempekerjakan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia,”paparnya.
Dari sisi komitmen perluasan usaha, TIKI berkomitmen terus memperluas jaringan distribusi menjamah hingga ke pelosok negeri.
“Hal ini merupakan upaya kami untuk dapat membantu menciptakan pemerataan ekonomi dengan menggerakkan aktivitas bisnis di wilayah/daerah tersebut, dimana UMKM mayoritas mendominasi aktivitas ekonomi di daerah-daerah,”terangnya.
Jaringan internasional kami juga membantu UMKM memasarkan produknya di pasar luar negeri dengan biaya pengiriman yang kompetitif dan membantu para pengusaha lokal dalam pengurusan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk pengiriman luar negeri.
“Kami juga terus berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada UMKM lokal, baik itu bekerjasama dengan mitra kami maupun diselenggarakan sendiri untuk memberikan pembekalan bagi UMKM terkait aspek-aspek penting dalam pengiriman dan membuka dialog untuk memahami kendala-kendala yang sering mereka alami dan bagaimana jasa pengiriman dapat membantu memberikan solusi,”jelasnya.
Besarnya manfaat kehadiran TIKI di pelosok dirasakan Gina Safitri, 25 tahun.
Sub Agen TIKI Soppeng Gina Safitri mengaku, sangat terbantu dengan menjadi Agen, karena bisa membuka peluang kerja bagi dirinya dan keluarga. Apalagi memang kepercayaan masyarakat ke TIKI sangat tinggi.
“Awal buka di 2017 pendapatannya agak minim, namun setelah dikelola dengan maksimal dengan memberikan komitmen layanan pengiriman tepat waktu dan sistem penjemputan barang customer dirumah mereka. Awal-awal omzet Rp3 juta, sekarang Alhamdulillah bisa Rp5 juta sampai Rp7 juta,” paparnya.
Pengiriman Koloni lebah madu trigona menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar di Sub Agen Soppeng, sementara di Masamba Sub Agen lainnya,Mozes, berlokasi di Rante Rante, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa.
“Sejak menjadi Sub Agen Tiki membuka peluang pendapatan, bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Ada peningkatan pendapatan sejak bersama TIKI, tak hanya itu bisa membantu peningkatan ekonomi keluarga dan mempekerjakan orang,” paparnya.
(agn)