Jurus Bisnis Prodia Sambut Berakhirnya Status Darurat Covid-19
Minggu, 07 Mei 2023 - 21:19 WIB
JAKARTA - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menyiapkan sejumlah strategi bisnis menyambut berakhirnya status darurat kesehatan global terkait Covid-19. Direktur Bisnis dan Pemasaran Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan, perseroan sedang berupaya menormalisasi bisnis pasca-pandemi dengan memacu pemeriksaan untuk penyakit penyerta.
"Kita sejak awal memprediksi bahwa cepat atau lambat kontribusi pendapatan dari tes Covid itu akan turun. Jadi pemeriksaan non-Covid akan terus kita push," kata Indri saat ditemui di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta Selatan, Minggu (7/5/2023).
Dalam tiga bulan pertama tahun 2023, kontribusi pendapatan PRDA didominasi oleh segmen klinik rutin yang mencapai Rp341,4 miliar. Tes esoterik mengalami penurunan cukup signifikan menjadi Rp139,71 miliar.
Indri mengakui perseroan sempat diuntungkan sejak periode pandemi menyusul ramainya pemeriksaan laboratorium. Demi mempertahankan revenue untuk periode pasca-pandemi, perseroan menyiapkan sejumlah paket layanan pemeriksaan.
Edukasi kesehatan terhadap pasien, terang Indri, juga menjadi salah satu fokus perseroan. Pendekatan ini diharapkan dapat membentuk personalisasi kebutuhan pasien laboratorium Prodia, sesuai latar belakang kesehatan masing-masing pengguna.
"Pasien yang dulu periksa Covid kita edukasi nih, untuk tahu kesehatannya. Jadi walaupun covid sudah gak ada, tapi ingat, ada penyakit penyerta Covid, itu yang perlu diwaspadai," paparnya.
Indri mengharapkan, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mulai meningkat setelah berakhirnya periode pandemi. Permintaan tes laboratorium dan klinik Prodia dipandang akan meningkat dari para pasien penyakit komorbid.
Adapun digitalisasi juga menjadi perhatian perseroan mengikuti tren perkembangan teknologi. Perseroan berharap kanal digital dapat memacu sisi top line, sekaligus memperlancar upaya efisiensi operasional.
"Di kuartal I ini cukup menantang ya bagi kita, tapi insyaAllah, kuartal 2,3,4 kita coba bisa mendapatkan lebih baik lagi," pungkasnya.
"Kita sejak awal memprediksi bahwa cepat atau lambat kontribusi pendapatan dari tes Covid itu akan turun. Jadi pemeriksaan non-Covid akan terus kita push," kata Indri saat ditemui di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta Selatan, Minggu (7/5/2023).
Dalam tiga bulan pertama tahun 2023, kontribusi pendapatan PRDA didominasi oleh segmen klinik rutin yang mencapai Rp341,4 miliar. Tes esoterik mengalami penurunan cukup signifikan menjadi Rp139,71 miliar.
Indri mengakui perseroan sempat diuntungkan sejak periode pandemi menyusul ramainya pemeriksaan laboratorium. Demi mempertahankan revenue untuk periode pasca-pandemi, perseroan menyiapkan sejumlah paket layanan pemeriksaan.
Edukasi kesehatan terhadap pasien, terang Indri, juga menjadi salah satu fokus perseroan. Pendekatan ini diharapkan dapat membentuk personalisasi kebutuhan pasien laboratorium Prodia, sesuai latar belakang kesehatan masing-masing pengguna.
"Pasien yang dulu periksa Covid kita edukasi nih, untuk tahu kesehatannya. Jadi walaupun covid sudah gak ada, tapi ingat, ada penyakit penyerta Covid, itu yang perlu diwaspadai," paparnya.
Indri mengharapkan, kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mulai meningkat setelah berakhirnya periode pandemi. Permintaan tes laboratorium dan klinik Prodia dipandang akan meningkat dari para pasien penyakit komorbid.
Adapun digitalisasi juga menjadi perhatian perseroan mengikuti tren perkembangan teknologi. Perseroan berharap kanal digital dapat memacu sisi top line, sekaligus memperlancar upaya efisiensi operasional.
"Di kuartal I ini cukup menantang ya bagi kita, tapi insyaAllah, kuartal 2,3,4 kita coba bisa mendapatkan lebih baik lagi," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda