Gunakan Teknologi Ini Shell Bisa Pangkas Waktu Eksplorasi Minyak dari 9 Bulan Jadi 9 Hari
Rabu, 17 Mei 2023 - 17:55 WIB
JAKARTA - Shell Plc akan menggunakan teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI ) dari perusahaan analitik big-data SparkCognition untuk mengeksplorasi laut dalam untuk meningkatkan produksi minyak lepas pantai. Algoritma AI SparkCognition akan memproses dan menganalisis sejumlah besar data seismik dalam perburuan reservoir minyak baru oleh produsen minyak terbesar di Teluk Meksiko, Amerika Serikat, tersebut.
"Kami berkomitmen untuk menemukan cara baru dan inovatif untuk menemukan kembali cara kerja eksplorasi kami," ujar Gabriel Guerra, Wakil Presiden Inovasi dan Kinerja Shell, dilansir Reuters, Rabu (15/5/2023).
Tujuan dari penggunaan AI tersebut adalah untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan operasional, dan meningkatkan produksi dan kesuksesan dalam eksplorasi. Proses baru dapat mempersingkat eksplorasi menjadi kurang dari sembilan hari. Sebelumnya, perusahaan membutuhkan waktu hingga sembilan bulan.
"AI generatif untuk pencitraan seismik dapat secara positif memudahkan proses eksplorasi dan memiliki implikasi yang luas," ujar Kepala Petugas Sains SparkCognition, Bruce Porter.
Teknologi ini akan menghasilkan gambar bawah permukaan menggunakan lebih sedikit pemindaian data seismik dari biasanya dan membantu pelestarian laut dalam. Teknologi seismik mengirimkan gelombang suara untuk menjelajahi area bawah permukaan.
Penggunaan AI yang menyebabkan lebih sedikit survei seismik mempercepat alur kerja eksplorasi dan akan menghemat biaya dalam komputasi kinerja tinggi.
Menurut Shell, perusahaan yang memanfaatkan sumber data baru dengan menggunakan AI dan teknologi pembelajaran mesin akan berada dalam posisi yang kuat untuk membentuk pengembangan komersial di masa depan dan memengaruhi cara masyarakat berubah.
"Kami berkomitmen untuk menemukan cara baru dan inovatif untuk menemukan kembali cara kerja eksplorasi kami," ujar Gabriel Guerra, Wakil Presiden Inovasi dan Kinerja Shell, dilansir Reuters, Rabu (15/5/2023).
Tujuan dari penggunaan AI tersebut adalah untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan operasional, dan meningkatkan produksi dan kesuksesan dalam eksplorasi. Proses baru dapat mempersingkat eksplorasi menjadi kurang dari sembilan hari. Sebelumnya, perusahaan membutuhkan waktu hingga sembilan bulan.
"AI generatif untuk pencitraan seismik dapat secara positif memudahkan proses eksplorasi dan memiliki implikasi yang luas," ujar Kepala Petugas Sains SparkCognition, Bruce Porter.
Teknologi ini akan menghasilkan gambar bawah permukaan menggunakan lebih sedikit pemindaian data seismik dari biasanya dan membantu pelestarian laut dalam. Teknologi seismik mengirimkan gelombang suara untuk menjelajahi area bawah permukaan.
Penggunaan AI yang menyebabkan lebih sedikit survei seismik mempercepat alur kerja eksplorasi dan akan menghemat biaya dalam komputasi kinerja tinggi.
Menurut Shell, perusahaan yang memanfaatkan sumber data baru dengan menggunakan AI dan teknologi pembelajaran mesin akan berada dalam posisi yang kuat untuk membentuk pengembangan komersial di masa depan dan memengaruhi cara masyarakat berubah.
(uka)
tulis komentar anda