Hilirisasi Produk Berbasis Alam Dorong Daya Saing Daerah
Jum'at, 19 Mei 2023 - 17:28 WIB
JAKARTA - Transformasi ekonomi melalui hilirisasi komoditas dipercaya dapat mendorong daya saing nasional. Hilirisasi komoditas secara berkelanjutan dinilai akan mendukung keseimbangan, inklusi sosial, dan menjaga kelestarian lingkungan dan berkontribusi terhadap Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan.
Dalam upaya mendorong transformasi tersebut, pemerintah daerah melalui Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terlibat dalam program hilirisasi komoditas dan berperan serta dalam rantai pasok pengadaan barang dan jasa.
"Upaya yang sudah dilakukan di antaranya menginisiasi pembentukan ekosistem pendukung UMKM agar lebih lestari dalam bentuk tiga sentra, yakni Sentra Inkubasi Lestari, Sentra Inovasi Lestari, dan Sentra Produksi Lestari," ujar Koordinator Bisnis Lestari LTKL Oke Fifi, dalam Diskusi Temu Bisnis Pasar Lestari, di Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Ketiga sentra ini menjalankan beberapa program penguatan UMKM di daerah, seperti meningkatkan kapasitas pelaku UMKM, menyediakan data dan informasi, serta membantu akses pasar bagi produk UMKM, baik pasar/business to business (B2B) maupun business to consumer (B2C). Dengan begitu, UMKM dapat berkontribusi meningkatkan IDSDB bagi daerahnya.
Fifi menambahkan, ketiga sentra ini telah menghasilkan produk ramah lingkungan dan ramah sosial bernama Albugo di Kabupaten Siak, Riau. Produk ini menjadi solusi atas kebakaran hutan yang terjadi pada 2017 silam dengan menciptakan produk hilir dari ikan gabus yang dibudidayakan di kanal-kanal gambut. Albugo merupakan produk dari PT Alam Siak Lestari, perusahaan masyarakat. Pemegang saham perusahaan ini terdiri dari masyarakat dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dayun Mandiri.
Sama halnya Kabupaten Siak, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, juga bersiap menyambut peluang pembangunan lestari yang lebih inklusif dan ramah lingkungan. Kabupaten Sigi mendorong komoditas unggulan seperti kakao, bambu, dan daun kelor sebagai produk hilirisasi untuk meningkatkan daya saing daerah.
Pemerintah Kabupaten Sigi bersama Cocoa Sustainability Partnership (CSP), PisAgro dan LTKL memberikan contoh nyata melalui portofolio investasi berbasis yurisdiksi dengan mengembangkan dan memperkuat komoditas kakao. Sigi saat ini sedang mengembangkan komoditas kakao baik dari sisi hulu maupun hilir.
Dalam upaya mendorong transformasi tersebut, pemerintah daerah melalui Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terlibat dalam program hilirisasi komoditas dan berperan serta dalam rantai pasok pengadaan barang dan jasa.
"Upaya yang sudah dilakukan di antaranya menginisiasi pembentukan ekosistem pendukung UMKM agar lebih lestari dalam bentuk tiga sentra, yakni Sentra Inkubasi Lestari, Sentra Inovasi Lestari, dan Sentra Produksi Lestari," ujar Koordinator Bisnis Lestari LTKL Oke Fifi, dalam Diskusi Temu Bisnis Pasar Lestari, di Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Ketiga sentra ini menjalankan beberapa program penguatan UMKM di daerah, seperti meningkatkan kapasitas pelaku UMKM, menyediakan data dan informasi, serta membantu akses pasar bagi produk UMKM, baik pasar/business to business (B2B) maupun business to consumer (B2C). Dengan begitu, UMKM dapat berkontribusi meningkatkan IDSDB bagi daerahnya.
Fifi menambahkan, ketiga sentra ini telah menghasilkan produk ramah lingkungan dan ramah sosial bernama Albugo di Kabupaten Siak, Riau. Produk ini menjadi solusi atas kebakaran hutan yang terjadi pada 2017 silam dengan menciptakan produk hilir dari ikan gabus yang dibudidayakan di kanal-kanal gambut. Albugo merupakan produk dari PT Alam Siak Lestari, perusahaan masyarakat. Pemegang saham perusahaan ini terdiri dari masyarakat dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dayun Mandiri.
Sama halnya Kabupaten Siak, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, juga bersiap menyambut peluang pembangunan lestari yang lebih inklusif dan ramah lingkungan. Kabupaten Sigi mendorong komoditas unggulan seperti kakao, bambu, dan daun kelor sebagai produk hilirisasi untuk meningkatkan daya saing daerah.
Baca Juga
Pemerintah Kabupaten Sigi bersama Cocoa Sustainability Partnership (CSP), PisAgro dan LTKL memberikan contoh nyata melalui portofolio investasi berbasis yurisdiksi dengan mengembangkan dan memperkuat komoditas kakao. Sigi saat ini sedang mengembangkan komoditas kakao baik dari sisi hulu maupun hilir.
tulis komentar anda