Penduduk Menyusut dan Mulai Jompo, Ekonomi China Tak Lagi Prima
Rabu, 31 Mei 2023 - 18:21 WIB
JAKARTA - Perekonomian China ke depan diproyeksikan tetap tumbuh namun tidak sekencang dulu. Melambatnya ekonomi Negeri Tirai Bambu bakal berpengaruh ke negara lainnya.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu), Febrio Kacaribu mengungkapkan, di antara negara-negara G20 dan ASEAN, hanya ada tiga negara yang pertumbuhan ekonominya selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi global.
Ketiga negara tersebut adalah Indonesia, China, dan India. Tiga negara ini, kata Febrio, sangat konsisten, selalu dan akan terus menjadi kontributor besar bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Hanya saja, dia mengatakan bahwa perekonomian China dikhawatirkan akan melambat dan tidak seprima dulu.
"China ini menjadi risiko sekarang bagi kita semua, bagi global juga, karena kita sebenarnya ingin China tumbuhnya tetap kuat," ujarnya dalam Taklimat Media BKF dengan tema Arah Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Febrio menyebut, pertumbuhan ekonomi China 10 tahun yang lalu, sebelum pandemi bisa mencapai 7,7%. Namun, tampaknya ke depan akan sulit bagi Negeri Panda untuk bisa kembali meraih pertumbuhan setinggi itu.
"Apalagi mereka sudah masuk ke penduduknya yang berkurang. Itu sudah mulai menjadi problem karena sudah masuk ke aging population," tutur Febrio.
Di sisi lain, Indonesia dan India masih tergolong negara berpopulasi muda. Jumlah penduduk Indonesia masih didominasi kalangan usia produktif yang lebih tinggi dibanding non produktif.
"Ini yang menjadi harapan, modal, sekaligus tantangan bagaimana ke depan peran Indonesia, masih tetap terbuka, tetapi kita akan menghadapi tantangan khususnya karena perekonomian China akan mulai melambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," beber Febrio.
Menurut dia, pada dasarnya ketiga negara tersebut selalu resilien dan selalu konsisten tumbuhnya. Populasinya pun sebenarnya tidak sedikit, terutama China dan India. Baik China dan India memiliki penduduk yang mencapai hingga 1,4 miliar jiwa.
"Indonesia masih relatif kecil di kisaran 270 juta penduduk. Tetapi lihat bagaimana tiga negara ini besar dalam jumlah penduduk, size dan ekonominya besar, tumbuhnya masih sangat kuat. Ini menjadi kekuatan ekonomi dari tiga negara ini," tutup Febrio.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu), Febrio Kacaribu mengungkapkan, di antara negara-negara G20 dan ASEAN, hanya ada tiga negara yang pertumbuhan ekonominya selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi global.
Ketiga negara tersebut adalah Indonesia, China, dan India. Tiga negara ini, kata Febrio, sangat konsisten, selalu dan akan terus menjadi kontributor besar bagi pertumbuhan ekonomi dunia. Hanya saja, dia mengatakan bahwa perekonomian China dikhawatirkan akan melambat dan tidak seprima dulu.
"China ini menjadi risiko sekarang bagi kita semua, bagi global juga, karena kita sebenarnya ingin China tumbuhnya tetap kuat," ujarnya dalam Taklimat Media BKF dengan tema Arah Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (31/5/2023).
Febrio menyebut, pertumbuhan ekonomi China 10 tahun yang lalu, sebelum pandemi bisa mencapai 7,7%. Namun, tampaknya ke depan akan sulit bagi Negeri Panda untuk bisa kembali meraih pertumbuhan setinggi itu.
"Apalagi mereka sudah masuk ke penduduknya yang berkurang. Itu sudah mulai menjadi problem karena sudah masuk ke aging population," tutur Febrio.
Di sisi lain, Indonesia dan India masih tergolong negara berpopulasi muda. Jumlah penduduk Indonesia masih didominasi kalangan usia produktif yang lebih tinggi dibanding non produktif.
"Ini yang menjadi harapan, modal, sekaligus tantangan bagaimana ke depan peran Indonesia, masih tetap terbuka, tetapi kita akan menghadapi tantangan khususnya karena perekonomian China akan mulai melambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," beber Febrio.
Menurut dia, pada dasarnya ketiga negara tersebut selalu resilien dan selalu konsisten tumbuhnya. Populasinya pun sebenarnya tidak sedikit, terutama China dan India. Baik China dan India memiliki penduduk yang mencapai hingga 1,4 miliar jiwa.
"Indonesia masih relatif kecil di kisaran 270 juta penduduk. Tetapi lihat bagaimana tiga negara ini besar dalam jumlah penduduk, size dan ekonominya besar, tumbuhnya masih sangat kuat. Ini menjadi kekuatan ekonomi dari tiga negara ini," tutup Febrio.
(ind)
tulis komentar anda