Pendapatan Babak Belur Dihantam Corona, Garuda Indonesia Fokus Bisnis Kargo

Jum'at, 24 Juli 2020 - 11:12 WIB
Kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk babak belur dihantam pandemi Covid-19, akibatnya maskapai penerbangan pelat merah, fokus pada bisnis kargo selain tetap memaksimalkan upaya untuk meningkatkan penumpang. Foto/Dok
JAKARTA - Kinerja maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk babak belur akibat adanya pandemi Covid-19. Bahkan, pendapatan emiten turun hingga 90 persen karena minimnya penumpang.

Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra mengatakan, saat ini Garuda Indonesia melakukan strategi efisiensi dengan fokus pada bisnis kargo selain tetap memaksimalkan upaya untuk meningkatkan penumpang di masa normal baru (new normal) hingga kondisi benar-benar pulih.

(Baca Juga: Dirut Garuda Indonesia: Perang Aja Kita Terbang, Mestinya Saat Pandemi Juga )



Namun begitu, dia tidak ingin menyebut bahwa kargo akan menjadi bisnis modern dari Garuda Indonesia itu sendiri. Tetapi hanya menambah jumlah dan kapasitas baik karyawan dan tempat agar bisnis angkutan barang itu berjalan baik.

"Itu bukan perubahan bisnis modern, tapi lebih fokus ke kargo karena selama ini kita sangat ahli di penumpang. 95 persen orang Garuda ngurusin penumpang sisanya ngurusin kargo, jadi kita coba fokus juga ke kargo," ujar irfan dalam Webinar, Jumat, (24/7/2020).

Dia mengklaim kondisi maskapai penerbangan plat merah mulai membaik karena bisnis kargo. Sebelum pandemi industri penerbangan hanya berkonsentrasi pada penumpang, maka di masa pandemi ini manajemen Garuda Indonesia mengambil langkah efisiensi dengan memperkuat kargo.

Bahkan, Irfan menyebut tahun ini pihaknya harus menerima kedatangan pesawat baru khusus kargo, hanya saja kondisi finansial perseroan anjlok maka kedatangan itu ditunda sementara.

(Baca Juga: Pesona Pramugari Garuda Bikin Rafathar Tergila-gila, Pilot Paling Jago se-Asia )

"Tahun ini kita kedatangan pesawat khusus kargo, hanya karena kondisi keuangan kita, maka kita lakukan penundaan. Jadi ke depan kita coba fokus lagi ke kargo," ujarnya.

Untuk menutupi kerugian, Garuda Indonesia juga mulai mengimbangi pendapatan penumpang dan pendapatan kargo. Di mana emiten akan melakukan pengiriman barang dari satu kawasan ke kawasan lain, khususnya wilaya destinasi wisata yang mulai digalakan pemerintah.

"Kita mampu melakukan itu, bahkan hari ini ada lebih dari 10 penerbangan per hari yang isinya hanya kargo. Sebelumnya belum ada. Dan kita juga bekerja sama dengan kawan-kawan di Indonesia timur untuk memulai mengirim produk dan barang-barang ke beberapa daerah, bahkan langsung ke China," lanjut dia.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More