Pertumbuhan Digital jadi Katalis Positif Bagi Global Mediacom, HT Beberkan Prospeknya

Senin, 19 Juni 2023 - 20:14 WIB
Direktur Utama BMTR Hary Tanoesoedibjo (empat kanan) dan Komisaris Utama BMTR Rosanno Barack (empat kiri) di iNews Tower, Jakarta, Senin (19/6/2023). Foto/MNC Media/Aziz Indra
JAKARTA - Digitalisasi berkembang kian pesat dan menyentuh hampir semua sektor. Prospek pertumbuhan digital di Indonesia dapat menjadi katalis positif bagi PT Global Mediacom Tbk (BMTR) , emiten induk media di MNC Group.

Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, penggunaan internet semakin dominan di Indonesia, sehingga mendorong anggaran belanja iklan perusahaan pengiklan ke arah digital. Sebaliknya, pertumbuhan bisnis iklan di televisi dipandang mengalami perlambatan.

"Digital ini makin dominan, karena tanpa disadari masyarakat kita itu menghabiskan 8 jam 36 menit di internet dalam satu hari. Jadi waktu penggunaan internet akan meningkat karena mobilitas dan sebagainya," ujarnya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BMTR di Jakarta, Senin (19/6/2023).



Hary, yang juga menjabat Direktur Utama BMTR, menilai perusahaan pengiklan bakal mengalihkan anggaran belanja iklan ke arah digital seiring masifnya penggunaan internet. Sedangkan untuk iklan non-digital atau televisi kemungkinan bakal tumbuh melambat.

"Tahun 2024 bisnis iklan sudah akan mendominasi 51% ke arah digital, baik itu di socmed, streaming, dan lain-lain. Jadi, belanja iklan akan lari ke sana," bebernya.



Angka ini berbanding terbalik pada tahun 2020 saat basis iklan televisi masih mendominasi sekitar 47%, sedangkan digital menyerap 37%, dan print (iklan cetak) 13%.

"Tapi bukan berarti iklan di TV itu turun, tetap naik, tapi pertumbuhannya jauh lebih kecil dibandingkan digital yang kurang lebih sekitar 19% per anum, yang kalau di TV masih sekitar 5%, jadi bedanya jauh," urai HT.



Sebagai informasi, revenue bisnis iklan digital BMTR sepanjang 2022 mengalami pertumbuhan 25% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp2,5 triliun, dibandingkan akhir 2021 senilai Rp2,02 triliun. Pendapatan bisnis konten dan IP juga tumbuh 22% yoy menjadi Rp1,79 triliun.

Namun demikian, kontributor terbesar pendapatan BMTR di segmen non-digital turun 26% yoy. Hal ini berdampak terhadap total pendapatan BMTR yang merosot 12% yoy menjadi Rp12,23 triliun, dibandingkan 2021 yang memiliki total Rp13,9 triliun.

"Itulah mengapa sepanjang 2022 MNC Media banyak sekali fokus mengembangkan digital related media dan entertainment, karena kalau tidak kita akan ketinggalan," pungkas Ketua Umum Partai Perindo itu.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More