Tok! Produsen Indomie Bagi-bagi Dividen Rp2,19 Triliun
Jum'at, 23 Juni 2023 - 13:20 WIB
JAKARTA - Emiten yang memproduksi mi instan Indomie , PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp2,19 triliun. Hal tersebut diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini.
Mengacu jumlah saham yang beredar sebanyak 11,66 miliar, maka dividen per share (DPS) perseroan mencapai Rp188 per saham.
Dana dividen berasal dari laba bersih tahun buku 2022 yang ditetapkan sebesar Rp4,58 triliun. Dengan demikian maka dividend payout ratio (DPR) ICBP sebesar 47,79%.
Selain sebagai dividen, emiten milik grup Salim itu juga mengalokasikan Rp5 miliar dari laba bersih sebagai cadangan, sedangkan sisanya masuk menjadi modal alias dibukukan sebagai laba ditahan.
Sebagai informasi, laba ICBP tahun 2022 turun 28,31% year-on-year (yoy) dibandingkan 2021 senilai Rp6,39 triliun. Kondisi ini terjadi saat pendapatan perseroan meningkat 14,07% yoy di angka Rp64,79 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp56,80 triliun.
Berdasarkan produknya, penjualan mi instan menjadi kontributor utama sisi topline ICBP dengan sebesar Rp47,47 triliun.
Selanjutnya, penjualan produk dairy tercatat sebesar Rp9,44 triliun, segmen makanan ringan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,97 triliun, produk penyedap makanan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,36 triliun.
Selain itu, penjualan produk nutrisi dan makanan khusus tercatat sebesar Rp1,16 triliun, dan produk minuman mencatatkan penjualan sebesar Rp1,54 triliun.
Peningkatan sejumlah beban menjadi penghambat pertumbuhan laba. Beban pokok penjualan yang naik menjadi Rp43 triliun dari sebelumnya sebesar Rp36,51 triliun, utamanya karena kenaikan biaya bahan baku. Tak hanya itu, beban penjualan dan distribusi yang naik menjadi Rp6,99 triliun dari sebelumnya sebesar Rp6,26 triliun.
Mengacu jumlah saham yang beredar sebanyak 11,66 miliar, maka dividen per share (DPS) perseroan mencapai Rp188 per saham.
Dana dividen berasal dari laba bersih tahun buku 2022 yang ditetapkan sebesar Rp4,58 triliun. Dengan demikian maka dividend payout ratio (DPR) ICBP sebesar 47,79%.
Selain sebagai dividen, emiten milik grup Salim itu juga mengalokasikan Rp5 miliar dari laba bersih sebagai cadangan, sedangkan sisanya masuk menjadi modal alias dibukukan sebagai laba ditahan.
Sebagai informasi, laba ICBP tahun 2022 turun 28,31% year-on-year (yoy) dibandingkan 2021 senilai Rp6,39 triliun. Kondisi ini terjadi saat pendapatan perseroan meningkat 14,07% yoy di angka Rp64,79 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp56,80 triliun.
Berdasarkan produknya, penjualan mi instan menjadi kontributor utama sisi topline ICBP dengan sebesar Rp47,47 triliun.
Selanjutnya, penjualan produk dairy tercatat sebesar Rp9,44 triliun, segmen makanan ringan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,97 triliun, produk penyedap makanan mencatatkan penjualan sebesar Rp3,36 triliun.
Selain itu, penjualan produk nutrisi dan makanan khusus tercatat sebesar Rp1,16 triliun, dan produk minuman mencatatkan penjualan sebesar Rp1,54 triliun.
Peningkatan sejumlah beban menjadi penghambat pertumbuhan laba. Beban pokok penjualan yang naik menjadi Rp43 triliun dari sebelumnya sebesar Rp36,51 triliun, utamanya karena kenaikan biaya bahan baku. Tak hanya itu, beban penjualan dan distribusi yang naik menjadi Rp6,99 triliun dari sebelumnya sebesar Rp6,26 triliun.
(ind)
tulis komentar anda