Uni Eropa Putar Otak Pakai Aset Rusia Rp3.277 T untuk Mendanai Pemulihan Ukraina

Selasa, 27 Juni 2023 - 06:39 WIB
Otoritas Uni Eropa (UE) tidak melihat jalan hukum, terkait legalitas dalam upaya menyita aset bank sentral Rusia yang dibekukan mencapai lebih dari USD219 miliar atau setara Rp3.277 triliun. Foto/Dok
BRUSSELS - Otoritas Uni Eropa (UE) tidak melihat jalan hukum, terkait legalitas dalam upaya menyita aset bank sentral Rusia yang dibekukan. Sebaliknya mereka berencana untuk memakai keuntungan dari dana tersebut, seperti dilansir Bloomberg.

Anggota parlemen dari seluruh blok telah memperdebatkan legalitas pengambilalihan aset Rusia sebesar lebih dari USD219 miliar atau setara Rp3.277 triliun (Kurs Rp14.967 per USD) yang dibekukan dan menyalurkannya ke Ukraina.

Bagian terbesar dari dana yang disita berada di Euroclear, di mana mereka dilaporkan menghasilkan sekitar 750 juta euro selama kuartal pertama tahun ini.



Menurut dokumen yang dikutip oleh Bloomberg, anggota kelompok kerja UE melihat "tidak ada jalan hukum yang kredibel yang memungkinkan penyitaan aset yang telah dibekukan di bawah tindakan pembatasan UE."

Sebaliknya, anggota parlemen lebih suka menggunakan keuntungan tak terduga dari investasi untuk membantu Ukraina. Baca Juga: Uni Eropa: Tujuan Kami Bukan Membekukan, tapi Rampas Aset Rusia!

Beberapa raksasa perbankan telah menyuarakan kekhawatiran bahwa pengambilalihan dana Rusia dapat menyebabkan Moskow membalas terhadap kepentingan mereka yang tersisa di sana, seperti disampaikan sumber terdekat dengan masalah ini kepada Bloomberg.

Bank Sentral Eropa juga telah memperingatkan bahwa menggunakan hasil suku bunga dari aset dapat mendorong pemegang cadangan resmi untuk berpaling dari euro, seperti ditunjukkan dokumen yang diperoleh Bloomberg.

Uni Eropa seperti diketahui telah membekukan kepemilikan bank sentral Rusia segera setelah dimulainya operasi militer Moskow di Ukraina pada akhir Februari tahun lalu. Sementara itu Kremlin mengutuk tindakan Brussels sebagai pencurian.

Mengutip "dokumen yang tidak dipublikasikan", Die Welt melaporkan pada 13 April bahwa pejabat Uni Eropa mengonfirmasi aset yang dibekukan harus dikembalikan ke Rusia setelah perang.

Staf komisi mengatakan, proposal yang tidak terlalu radikal yakni – untuk menginvestasikan aset Rusia dan mentransfer hasilnya ke Ukraina – dapat sah menurut hukum.

Uni Eropa telah melihat opsi hukum untuk menggunakan cadangan devisa Rusia yang dibekukan di blok tersebut, termasuk menginvestasikannya untuk menghasilkan pengembalian yang dapat digunakan untuk membantu mendanai rekonstruksi Ukraina.

Komisi Eropa mengharapkan bisa menghasilkan pengembalian sekitar 2,6% dari aset investasi milik bank sentral Rusia yang dibekukan di bawah sanksi UE.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More