Kantongi Laba Rp2,4 Triliun, BSDE Tak Bagikan Dividen
Jum'at, 30 Juni 2023 - 10:48 WIB
JAKARTA - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tunai atas pencapaian keuangan tahun buku 2022. Perolehan laba bersih sebesar Rp2,4 triliun sepenuhnya ditahan.
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan ( RUPST ) Selasa lalu (27/6/2023), BSDE menyisihkan sebesar Rp2 miliar sebagai dana cadangan demi memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas. Sisanya Rp2,43 triliun masuk sebagai laba ditahan.
"Untuk keperluan modal kerja," kata manajemen, dikutip Jumat (30/6/2023).
Sepanjang 2022 laba bersih BSDE tumbuh 80,41%year-on-year (yoy) dibandingkan 2021 senilai Rp1,34 triliun. Capaian itu dipengaruhi oleh pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 33,71% yoy menjadi Rp10,23 triliun, dari Rp7,65 triliun.
Penjualan tanah dan bangunan BSDE mendominasi pendapatan sebanyak Rp7,9 triliun, disusul bisnis konstruksi Rp980,4 miliar. Segmen pengelolaan gedung menyumbang pemasukan senilai Rp347,94 miliar.
Perseroan menargetkan nilai prapenjualan properti dapat menembus angka Rp8,8 triliun pada 2023. Target tersebut diharapkan dikontribusikan dari 65% penjualan residensial dan 17% penjualan komersial, serta 18% dari potensi penjualan ventura bersama.
Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan ( RUPST ) Selasa lalu (27/6/2023), BSDE menyisihkan sebesar Rp2 miliar sebagai dana cadangan demi memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas. Sisanya Rp2,43 triliun masuk sebagai laba ditahan.
"Untuk keperluan modal kerja," kata manajemen, dikutip Jumat (30/6/2023).
Sepanjang 2022 laba bersih BSDE tumbuh 80,41%year-on-year (yoy) dibandingkan 2021 senilai Rp1,34 triliun. Capaian itu dipengaruhi oleh pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 33,71% yoy menjadi Rp10,23 triliun, dari Rp7,65 triliun.
Penjualan tanah dan bangunan BSDE mendominasi pendapatan sebanyak Rp7,9 triliun, disusul bisnis konstruksi Rp980,4 miliar. Segmen pengelolaan gedung menyumbang pemasukan senilai Rp347,94 miliar.
Perseroan menargetkan nilai prapenjualan properti dapat menembus angka Rp8,8 triliun pada 2023. Target tersebut diharapkan dikontribusikan dari 65% penjualan residensial dan 17% penjualan komersial, serta 18% dari potensi penjualan ventura bersama.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda