Terapkan 4.0, Produktivitas Industri Mamin Bisa Nanjak Hingga 15%
Senin, 27 Juli 2020 - 13:02 WIB
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penerapan teknologi industri 4.0 di sektor industri makanan dan minuman (mamin). Tujuannya, agar mampu bersaing ditingkat global.
“Upaya tersebut diproyeksikan akan mampu meningkatkan produktivitas serta efisiensi sektor industri mamin antara 10-15%,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim di Jakarta, Senin (27/7/2020). (Baca: Industri Mamin dan Logam Perkasa di Tengah Pandemi Covid-19 )
Menurut dia, implementasi industri 4.0 pada sektor manufaktur diyakini dapat menghemat biaya operasional. Selain itu, teknologi industri 4.0 juga dinilai berperan penting untuk meningkatkan utilisasi pabrik pada sektor mamin, terlebih pada kondisi pandemi Covid-19.
“Implementasi teknologi industri 4.0 dapat menjadi solusi ketika pabrik belum dapat sepenuhnya beroperasi secara normal. Apabila dalam keadaan normal, implementasi teknologi industri 4.0 pada sektor mamin dapat meningkatkan utilisasi 20-25%,” paparnya. (Baca juga: Kemenperin Akselerasi Kesiapan KIT Batang Tampung Relokasi Investor )
Rochim mengungkapkan, industri mamin menjadi salah satu sektor andalan penopang pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional. Peran penting sektor strategis ini terlihat dari kontribusinya yang konsisten dan signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonmigas.
Pada kuartal I tahun 2020, sektor industri mamin memberikan kontribusi sebesar 36,4% terhadap PDB manufaktur. Pada periode yang sama, pertumbuhan sektor industri ini mencapai 3,9%. “Diharapkan melalui implementasi industri 4.0, pertumbuhan sektor mamin dan kontribusinya terhadap PDB dapat terus meningkat,” pungkasnya.
“Upaya tersebut diproyeksikan akan mampu meningkatkan produktivitas serta efisiensi sektor industri mamin antara 10-15%,” kata Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim di Jakarta, Senin (27/7/2020). (Baca: Industri Mamin dan Logam Perkasa di Tengah Pandemi Covid-19 )
Menurut dia, implementasi industri 4.0 pada sektor manufaktur diyakini dapat menghemat biaya operasional. Selain itu, teknologi industri 4.0 juga dinilai berperan penting untuk meningkatkan utilisasi pabrik pada sektor mamin, terlebih pada kondisi pandemi Covid-19.
“Implementasi teknologi industri 4.0 dapat menjadi solusi ketika pabrik belum dapat sepenuhnya beroperasi secara normal. Apabila dalam keadaan normal, implementasi teknologi industri 4.0 pada sektor mamin dapat meningkatkan utilisasi 20-25%,” paparnya. (Baca juga: Kemenperin Akselerasi Kesiapan KIT Batang Tampung Relokasi Investor )
Rochim mengungkapkan, industri mamin menjadi salah satu sektor andalan penopang pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional. Peran penting sektor strategis ini terlihat dari kontribusinya yang konsisten dan signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonmigas.
Pada kuartal I tahun 2020, sektor industri mamin memberikan kontribusi sebesar 36,4% terhadap PDB manufaktur. Pada periode yang sama, pertumbuhan sektor industri ini mencapai 3,9%. “Diharapkan melalui implementasi industri 4.0, pertumbuhan sektor mamin dan kontribusinya terhadap PDB dapat terus meningkat,” pungkasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda