Gawat! Xi Jinping Bersumpah Stop Impor Minyak dan Batubara
Kamis, 13 Juli 2023 - 10:34 WIB
JAKARTA - Presiden China Xi Jinping memerintahkan agar melakukan reformasi besar-besaran di sektor tenaga listrik untuk mengendalikan emisi karbon dengan menutup sumber-sumber energi fosil yang dianggap semakin membahayakan seperti batubara minyak dan gas bumi.
Sumpah tersebut dituangkan dalam proposal pada pertemuan Komisi Pusat Reformasi Pendalaman Komprehensif pada Selasa (11/7) lalu. Xi menandaskan China harus melakukan perubahan besar dengan tetap memastikan sistem keamanan energi yang masih bertumpu pada batubara dan migas.
"Kita harus mantap mendorong reformasi sistematis industri hulu migas, tengah dan hilir dengan tetap memastikan pasokan aman dan dapat diandalkan," ujar Xi Jinping, dilasir dari SCMP, Kamis (13/7/2023).
Dalam sumpahnya, Xi akan mempercepat pembangunan sistem tenaga listrik hijau, aman dan berlimpah. Tidak hanya itu, Xi memerintahkan sistem tenaga listrik nol karbon harus lebih efisien dan fleksibel. "China juga harus cerdas mengatur pasokan dan permintaan," tandas dia.
Pernyataan-pernyataan Xi Jinping tersebut sering dilontarkan ketika Perang Ukraina telah meningkatkan ketidakpastian bagi China sebagai importir dan konsumen energi terbesar dunia di tengah pasar energi global yang terpolitisasi dan krisis energi yang terus menerus terjadi di tengah-tengah kampanye dekarbonisasi dan perubahan iklim.
Xinhua melaporkan, Komisi Pusat Reformasi Pendalaman Komprehensif merilis laporan China perlu meningkatkan pengawasan pasar dan mempromosikan kompetisi yang adil dalam pasar migas dengan mempercepat reformasi sistem.
Sektor migas China terutama eksplorasi dan eksploitasi hulu telah lama didominasi perusahaan milik negara. Monopoli ini mengakibatkan kurangnya efisiensi dan daya saing internasional. Hal ini semakin menambah masalah keamanan energi nasional karena China mengimpor lebih dari 70% minyak mentah dan lebih dari 40% gas alam.
Sumpah tersebut dituangkan dalam proposal pada pertemuan Komisi Pusat Reformasi Pendalaman Komprehensif pada Selasa (11/7) lalu. Xi menandaskan China harus melakukan perubahan besar dengan tetap memastikan sistem keamanan energi yang masih bertumpu pada batubara dan migas.
"Kita harus mantap mendorong reformasi sistematis industri hulu migas, tengah dan hilir dengan tetap memastikan pasokan aman dan dapat diandalkan," ujar Xi Jinping, dilasir dari SCMP, Kamis (13/7/2023).
Dalam sumpahnya, Xi akan mempercepat pembangunan sistem tenaga listrik hijau, aman dan berlimpah. Tidak hanya itu, Xi memerintahkan sistem tenaga listrik nol karbon harus lebih efisien dan fleksibel. "China juga harus cerdas mengatur pasokan dan permintaan," tandas dia.
Pernyataan-pernyataan Xi Jinping tersebut sering dilontarkan ketika Perang Ukraina telah meningkatkan ketidakpastian bagi China sebagai importir dan konsumen energi terbesar dunia di tengah pasar energi global yang terpolitisasi dan krisis energi yang terus menerus terjadi di tengah-tengah kampanye dekarbonisasi dan perubahan iklim.
Xinhua melaporkan, Komisi Pusat Reformasi Pendalaman Komprehensif merilis laporan China perlu meningkatkan pengawasan pasar dan mempromosikan kompetisi yang adil dalam pasar migas dengan mempercepat reformasi sistem.
Sektor migas China terutama eksplorasi dan eksploitasi hulu telah lama didominasi perusahaan milik negara. Monopoli ini mengakibatkan kurangnya efisiensi dan daya saing internasional. Hal ini semakin menambah masalah keamanan energi nasional karena China mengimpor lebih dari 70% minyak mentah dan lebih dari 40% gas alam.
(nng)
tulis komentar anda