Lagi, Program Gula-Gula buat Para Pelaku Usaha Kecil
Selasa, 28 Juli 2020 - 12:29 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus meningkatkan kapasitas bisnis dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tengah Covid-19. Bahkan, rencananya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menjadikan UMKM sebagai vendor atau supplier bagi sejumlah perusahaan pelat merah.
Rencana ini disampaikan secara langsung oleh Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo. Dia bilang, program ini dinamai sebagai 'Padi BUMN' dan telah disiapkan Menteri BUMN Erick Thohir dengan alokasi dana sebesar Rp18,52 triliun.
Dia menyebut, anggaran sebesar itu merupakan biaya operasional dan belanja modal yang nantinya digunakan sebesar Rp14 miliar untuk kegiatan program Padi BUMN. Adapun program baru ini akan segera dilaunching pada Agustus mendatang tahun ini. ( Baca juga: Jebakan Betmen Penerima Subsidi Bunga UMKM, Pelaku Usaha Keluhkan Wajib NPWP )
"Dalam konteks meningkatkan kapasitas usaha UMKM, kami berkomitmen memberikan ruang kepada mereka untuk menjadi vendor atau supplier kepada BUMN. Di mana kita mempunya program Padi, nilainya sekitar Rp8,52 triliun dari pembelian ke depan baik capex dan opex," ujar Kartiko dalam Webinar bersama Indef, Selasa (28/7/2020).
Kartiko menjelaskan, UMKM yang nantinya bergabung dalam program Padi BUMN sebagai vendor adalah mereka yang sudah terverifikasi dan masuk dalam katalog Kementerian Koperasi dan UKM. Dari situ, pihaknya akan menjadikan referensi sebagai bahan pendataan UMKM.
Kartiko Mengharapkan UMKM akan menjadi katalisator bagi usaha mereka sekaligus dapat menggerakan perekonomian di daerah dan nasional sehingga target pertumbuhan ekonomi positif pada kuartal ketiga dan empat 2020 dapat terealisasikan.
Rencana ini disampaikan secara langsung oleh Wakil Menteri BUMN II Kartiko Wirjoatmodjo. Dia bilang, program ini dinamai sebagai 'Padi BUMN' dan telah disiapkan Menteri BUMN Erick Thohir dengan alokasi dana sebesar Rp18,52 triliun.
Dia menyebut, anggaran sebesar itu merupakan biaya operasional dan belanja modal yang nantinya digunakan sebesar Rp14 miliar untuk kegiatan program Padi BUMN. Adapun program baru ini akan segera dilaunching pada Agustus mendatang tahun ini. ( Baca juga: Jebakan Betmen Penerima Subsidi Bunga UMKM, Pelaku Usaha Keluhkan Wajib NPWP )
"Dalam konteks meningkatkan kapasitas usaha UMKM, kami berkomitmen memberikan ruang kepada mereka untuk menjadi vendor atau supplier kepada BUMN. Di mana kita mempunya program Padi, nilainya sekitar Rp8,52 triliun dari pembelian ke depan baik capex dan opex," ujar Kartiko dalam Webinar bersama Indef, Selasa (28/7/2020).
Kartiko menjelaskan, UMKM yang nantinya bergabung dalam program Padi BUMN sebagai vendor adalah mereka yang sudah terverifikasi dan masuk dalam katalog Kementerian Koperasi dan UKM. Dari situ, pihaknya akan menjadikan referensi sebagai bahan pendataan UMKM.
Kartiko Mengharapkan UMKM akan menjadi katalisator bagi usaha mereka sekaligus dapat menggerakan perekonomian di daerah dan nasional sehingga target pertumbuhan ekonomi positif pada kuartal ketiga dan empat 2020 dapat terealisasikan.
(uka)
tulis komentar anda