Jokowi Ungkap Banyak Daerah Minta Dibangun Jalan Tol, Ini Alasannya
Senin, 24 Juli 2023 - 21:28 WIB
MALANG - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengungkap pemerintah masih fokus pada pembangunan tol dan sarana prasarana jalan di luar Pulau Jawa. Kendati permintaan pembangunan tol sebenarnya juga datang dari setiap kepala daerah, termasuk di Pulau Jawa.
"Pembangunan jalan tol tidak hanya di Jawa saja, tidak hanya di Jawa Timur saja. Setiap ke daerah setiap daerah selalu permintaannya itu," kata Jokowi saat berkunjung ke Pasar Rakyat yang diadakan Kementerian BUMN pada Senin sore (24/7/2023) di Lapangan Rampal Kota Malang.
Menurutnya, banyak kepala daerah mengakui bahwa pembangunan infrastruktur jalan tol bisa mempercepat dan meratakan pertumbuhan ekonomi di wilayah baru. Pembangunan jalan tol bisa mempercepat mobilitas orang, barang, dan logistik.
"Tol itu bisa memicu titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, bisa mempercepat mobilitas orang dan barang, mobilitas logistik sehingga karena kemanfaatannya dirasakan, banyak permintaan tetapi prioritas memang masih di luar Jawa," terang Jokowi.
Khusus pembangunan jalan tol di Pulau Jawa, terutama progres pembangunan jalan Tol Malang - Kepanjen, Jokowi mempersilakan bila ingin dilanjutkan. Tetapi Jokowi mengingatkan agar internal rate off return (IRR) atau potensi keuntungan investasi apakah layak atau tidak.
Jika IRR-nya dinilai tidak layak, maka modal dari APBN yang disuntikkan melalui penyertaan modal begara (PNM) bisa diberikan ke Kementerian BUMN.
"Di Jawa asal IRR-nya masuk, dipersilakan. Tapi kalau memang IRR masih belum layak, nggak. Di situlah PNM bisa diberikan ke BUMN, atau dikerjakan oleh Kementerian PU. Semua instansi masih dilihat dan dikalkulasi, termasuk di Jawa Timur, termasuk yang di Malang," pungkasnya.
Sebagai informasi, Jalan Tol Malang - Kepanjen bakal menjadi bagian dari integrasi Jalan Tol Trans Jawa, terutama setelah ruas Tol Surabaya - Malang telah tersambung. Rencananya tol ini bakal tersambung dari pintu tol Malang di Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, hingga Kepanjen. Tak hanya itu, tol ini digadang-gadang tersambung juga hingga ruas Tol Kepanjen - Blitar - Tulungagung dan ruas Tol Kediri - Tulungagung.
"Pembangunan jalan tol tidak hanya di Jawa saja, tidak hanya di Jawa Timur saja. Setiap ke daerah setiap daerah selalu permintaannya itu," kata Jokowi saat berkunjung ke Pasar Rakyat yang diadakan Kementerian BUMN pada Senin sore (24/7/2023) di Lapangan Rampal Kota Malang.
Menurutnya, banyak kepala daerah mengakui bahwa pembangunan infrastruktur jalan tol bisa mempercepat dan meratakan pertumbuhan ekonomi di wilayah baru. Pembangunan jalan tol bisa mempercepat mobilitas orang, barang, dan logistik.
"Tol itu bisa memicu titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, bisa mempercepat mobilitas orang dan barang, mobilitas logistik sehingga karena kemanfaatannya dirasakan, banyak permintaan tetapi prioritas memang masih di luar Jawa," terang Jokowi.
Khusus pembangunan jalan tol di Pulau Jawa, terutama progres pembangunan jalan Tol Malang - Kepanjen, Jokowi mempersilakan bila ingin dilanjutkan. Tetapi Jokowi mengingatkan agar internal rate off return (IRR) atau potensi keuntungan investasi apakah layak atau tidak.
Jika IRR-nya dinilai tidak layak, maka modal dari APBN yang disuntikkan melalui penyertaan modal begara (PNM) bisa diberikan ke Kementerian BUMN.
"Di Jawa asal IRR-nya masuk, dipersilakan. Tapi kalau memang IRR masih belum layak, nggak. Di situlah PNM bisa diberikan ke BUMN, atau dikerjakan oleh Kementerian PU. Semua instansi masih dilihat dan dikalkulasi, termasuk di Jawa Timur, termasuk yang di Malang," pungkasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Jalan Tol Malang - Kepanjen bakal menjadi bagian dari integrasi Jalan Tol Trans Jawa, terutama setelah ruas Tol Surabaya - Malang telah tersambung. Rencananya tol ini bakal tersambung dari pintu tol Malang di Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, hingga Kepanjen. Tak hanya itu, tol ini digadang-gadang tersambung juga hingga ruas Tol Kepanjen - Blitar - Tulungagung dan ruas Tol Kediri - Tulungagung.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda