Rupiah Awal Pekan Merayap Naik di Akhir Sesi ke Level Rp15.080 per USD
Senin, 31 Juli 2023 - 16:14 WIB
Dari sentimen internal, pasar merespon positif tentang pernyataan Bank Indonesia (BI) yang akan memberikan jaminan eksportir agar tidak dirugikan dalam Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia.
Hal ini didukung oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 tahun 2023 tentang DHE dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan dan/atau pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).
"BI sudah menyiapkan penyempurnaan aturan turunan dari peraturan PP nomor 36 tahun 2023, dimulai dari bentuk instrumen pemantauan dan pengawasan DHE SDA, dengan dua hal, menetapkan dan menyediakan instrumen penempatan DHE SDA," kata Ibrahim.
BI melaporkan, penetapan instrumen tersebut mengacu pada 3 prinsip, diantaranya sejalan dengan pengaturan dalam peraturan DHE SDA, kedua pemanfaatan DHE SDA tersebut untuk kebutuhan dalam negeri, dan terakhir untuk pengaturan instrumen lainnya.
Tidak hanya itu, Gubernur BI Perry Warjiyo juga mengaku bahwa ada 7 instrumen yang telah disiapkan oleh BI dalam penempatan DHE SDA, yaitu pertama Rekening Khusus (Reksus) DHE SDA, kedua deposito valas bank, ketiga Term Deposit (TD) valas DHE SDA, keempat promissory notes Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), kelima penempatan deposito yang dapat dimanfaatkan menjadi agunan kredit rupiah, keenam swap valas dari eksportir atau nasabah ke bank, dan terakhir swap valas dari bank ke BI.
Selain itu, suku bunga TD valas DHE lebih tinggi dari pada Juni 2023 yang tercatat untuk nominal yang lebih tinggi dari USD10 juta, suku bunga yang diberikan ialah 5,4% untuk tenor 3 bulan. Sehingga BI memberikan suku bunga TD valas DHE menjadi 5,51% untuk Juli 2023.
Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup melemah di rentang Rp15.050 - Rp15.150 per USD.
Hal ini didukung oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 tahun 2023 tentang DHE dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan dan/atau pengolahan Sumber Daya Alam (SDA).
"BI sudah menyiapkan penyempurnaan aturan turunan dari peraturan PP nomor 36 tahun 2023, dimulai dari bentuk instrumen pemantauan dan pengawasan DHE SDA, dengan dua hal, menetapkan dan menyediakan instrumen penempatan DHE SDA," kata Ibrahim.
BI melaporkan, penetapan instrumen tersebut mengacu pada 3 prinsip, diantaranya sejalan dengan pengaturan dalam peraturan DHE SDA, kedua pemanfaatan DHE SDA tersebut untuk kebutuhan dalam negeri, dan terakhir untuk pengaturan instrumen lainnya.
Tidak hanya itu, Gubernur BI Perry Warjiyo juga mengaku bahwa ada 7 instrumen yang telah disiapkan oleh BI dalam penempatan DHE SDA, yaitu pertama Rekening Khusus (Reksus) DHE SDA, kedua deposito valas bank, ketiga Term Deposit (TD) valas DHE SDA, keempat promissory notes Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), kelima penempatan deposito yang dapat dimanfaatkan menjadi agunan kredit rupiah, keenam swap valas dari eksportir atau nasabah ke bank, dan terakhir swap valas dari bank ke BI.
Selain itu, suku bunga TD valas DHE lebih tinggi dari pada Juni 2023 yang tercatat untuk nominal yang lebih tinggi dari USD10 juta, suku bunga yang diberikan ialah 5,4% untuk tenor 3 bulan. Sehingga BI memberikan suku bunga TD valas DHE menjadi 5,51% untuk Juli 2023.
Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup melemah di rentang Rp15.050 - Rp15.150 per USD.
(akr)
tulis komentar anda