Ekonom UI Minta BI Tak Hadang Belanja Masyarakat dengan Suku Bunga
Rabu, 02 Agustus 2023 - 13:15 WIB
JAKARTA - Dengan tren inflasi masih di angka yang terkendali, LPEM FEB UI melihat ada optimisme dari masyarakat untuk meningkatkan pengeluaran. Dari peningkatan belanja masyarakat, Bank Indonesia ( BI ) bisa mengendalikan suku bunga untuk tidak meningkat saat The Fed berbuat sebaliknya.
"Dengan inflasi yang relatif manageable dan tingkat nilai tukar yang relatif stabil ini BI memiliki ruang kebijakan yang cukup luas saat ini, bahkan masih menahan suku bunganya," kata Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky, dalam Market Review IDX, Rabu (2/8/2023).
Core inflation yang menurun, lanjut Riefky, karena pemerintah tidak memasukkan aspek transportasi. Di Amerika aspek transportasi masuk ke core inflation sehingga mobilitas masyarakat yang ditunjukkan oleh peningkatan transportasi tidak tecermin ke inflasi yang menurun tadi.
"Tapi kalau kita melihat komponen harga transportasi kita relatif meningkat, ini yang mengindikasikan bahwa daya beli kita tetap terjaga dan aktivitas ekonomi kita terus bertumbuh dari mobilitas tadi," ujar dia.
Menurut Riefky, berbagai usaha pemerintah berkontribusi cukup signifikan terhadap inflasi. Ada dua faktor yang perlu Riefky tekankan, pertama adalah effort pemerintah selain instrumen moneter seperti biasa dengan menahan tingkat suku bunga beberapa waktu lalu.
Kemudian pemerintah juga secara aktif melakukan intervensi dari tim pengendalian inflasi pusat hingga pangan, yang berkontribusi terhadap tren penurunan secara konsisten tingkat inflasi kita.
Di sisi lain, faktor eksternal ini juga perlu dihighlight bahwa memang kita berada di kondisi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Harga energi global mulai terkondisi, minyak hingga batu bara sudah mulai stabil dan terus menurun.
"Jadi kombinasi antara good policy dan good luck inilah kemudian mendorong bahwa inflasi kita terus dalam tren penurunan yang konsisten dalam beberapa bulan ke belakang," ungkap Riefky.
Dengan demikian, bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektoral beserta faktor global yang kemudian membuat kita dalam kondisi yang lebih baik untuk mengendalikan tingkat harga atau inflasi.
"Dengan inflasi yang relatif manageable dan tingkat nilai tukar yang relatif stabil ini BI memiliki ruang kebijakan yang cukup luas saat ini, bahkan masih menahan suku bunganya," kata Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky, dalam Market Review IDX, Rabu (2/8/2023).
Core inflation yang menurun, lanjut Riefky, karena pemerintah tidak memasukkan aspek transportasi. Di Amerika aspek transportasi masuk ke core inflation sehingga mobilitas masyarakat yang ditunjukkan oleh peningkatan transportasi tidak tecermin ke inflasi yang menurun tadi.
"Tapi kalau kita melihat komponen harga transportasi kita relatif meningkat, ini yang mengindikasikan bahwa daya beli kita tetap terjaga dan aktivitas ekonomi kita terus bertumbuh dari mobilitas tadi," ujar dia.
Menurut Riefky, berbagai usaha pemerintah berkontribusi cukup signifikan terhadap inflasi. Ada dua faktor yang perlu Riefky tekankan, pertama adalah effort pemerintah selain instrumen moneter seperti biasa dengan menahan tingkat suku bunga beberapa waktu lalu.
Kemudian pemerintah juga secara aktif melakukan intervensi dari tim pengendalian inflasi pusat hingga pangan, yang berkontribusi terhadap tren penurunan secara konsisten tingkat inflasi kita.
Di sisi lain, faktor eksternal ini juga perlu dihighlight bahwa memang kita berada di kondisi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Harga energi global mulai terkondisi, minyak hingga batu bara sudah mulai stabil dan terus menurun.
"Jadi kombinasi antara good policy dan good luck inilah kemudian mendorong bahwa inflasi kita terus dalam tren penurunan yang konsisten dalam beberapa bulan ke belakang," ungkap Riefky.
Dengan demikian, bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektoral beserta faktor global yang kemudian membuat kita dalam kondisi yang lebih baik untuk mengendalikan tingkat harga atau inflasi.
(uka)
tulis komentar anda