BEI Catat 63 Emiten Baru Pekan Ini, Kenaikan Tertinggi se-ASEAN
Kamis, 10 Agustus 2023 - 20:09 WIB
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ) menerima total 63 perusahaan tercatat baru atau total 887 emiten tahun ini. Peningkatan tersebut sebagai yang tertinggi secara tahunan di antara bursa-bursa regional Asia Tenggara .
Apabila ditarik lima tahun terakhir, kenaikan jumlah emiten BEI mencapai 43,29 persen dibandingkan periode sama tahun 2018 yang mencapai total 619.
"Performa pencatatan efek saham tersebut merupakan yang tertinggi apabila dibandingkan dengan bursa saham lain di ASEAN," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman di Gedung BEI, Kamis (10/8/2023).
Adapun dana yang berhasil dihimpun dari pencatatan saham mencapai Rp49,19 triliun. Lebih jauh, bursa juga telah menerima pencatatan 70 obligasi, 2 Exchange-Traded Fund (ETF) baru, 1 Efek Beragun Aset-Surat Partisipasi (EBA-SP), dan 82 Waran Terstruktur.
Jumlah pencatatan baru ini juga terhitung lebih tinggi dari pencatatan pada tahun 2022 yang mencapai 59 perusahaan. Jika periodenya ditarik lebih lama lagi, maka angka pencatatan ini tertinggi setidaknya dalam kurun waktu lebih dari lima tahun terakhir, sesuai data Roadmap Pasar Modal Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan perolehan ini menandai adanya prospek positif terhadap pasar modal Indonesia. Dari 200 instrumen efek yang diincar, sedikit lagi bursa akan mencapai targetnya. "Target kita saat ini dari seluruh instrumen efek telah lebih dari 90 persen," kata Nyoman Rabu (9/8).
Nyoman meyakini rekor ini bakal kembali berlanjut mengingat masih terdapat sejumlah perusahaan tercatat di dalam pipeline pencatatan. Hingga Rabu (9/8), terdapat 29 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan.
Pipeline artinya daftar perusahaan yang telah mengirimkan dokumen dan/atau pernyataan penawaran umum perdana (IPO) di bursa. Dari sisi investor, data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merinci sampai dengan 8 Agustus 2023 mengalami peningkatan 1,15 juta investor menjadi total 11,47 juta investor.
Khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan sebanyak 467 ribu investor saham menjadi 4,91 juta investor saham. Adapun partisipasi investor ritel pun masih memiliki porsi transaksi tertinggi yaitu 38 persen dari total transaksi investor saham pada tahun 2023 dengan diikuti meningkatnya partisipasi investor institusi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
Apabila ditarik lima tahun terakhir, kenaikan jumlah emiten BEI mencapai 43,29 persen dibandingkan periode sama tahun 2018 yang mencapai total 619.
"Performa pencatatan efek saham tersebut merupakan yang tertinggi apabila dibandingkan dengan bursa saham lain di ASEAN," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman di Gedung BEI, Kamis (10/8/2023).
Adapun dana yang berhasil dihimpun dari pencatatan saham mencapai Rp49,19 triliun. Lebih jauh, bursa juga telah menerima pencatatan 70 obligasi, 2 Exchange-Traded Fund (ETF) baru, 1 Efek Beragun Aset-Surat Partisipasi (EBA-SP), dan 82 Waran Terstruktur.
Jumlah pencatatan baru ini juga terhitung lebih tinggi dari pencatatan pada tahun 2022 yang mencapai 59 perusahaan. Jika periodenya ditarik lebih lama lagi, maka angka pencatatan ini tertinggi setidaknya dalam kurun waktu lebih dari lima tahun terakhir, sesuai data Roadmap Pasar Modal Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan perolehan ini menandai adanya prospek positif terhadap pasar modal Indonesia. Dari 200 instrumen efek yang diincar, sedikit lagi bursa akan mencapai targetnya. "Target kita saat ini dari seluruh instrumen efek telah lebih dari 90 persen," kata Nyoman Rabu (9/8).
Nyoman meyakini rekor ini bakal kembali berlanjut mengingat masih terdapat sejumlah perusahaan tercatat di dalam pipeline pencatatan. Hingga Rabu (9/8), terdapat 29 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan.
Pipeline artinya daftar perusahaan yang telah mengirimkan dokumen dan/atau pernyataan penawaran umum perdana (IPO) di bursa. Dari sisi investor, data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merinci sampai dengan 8 Agustus 2023 mengalami peningkatan 1,15 juta investor menjadi total 11,47 juta investor.
Khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan sebanyak 467 ribu investor saham menjadi 4,91 juta investor saham. Adapun partisipasi investor ritel pun masih memiliki porsi transaksi tertinggi yaitu 38 persen dari total transaksi investor saham pada tahun 2023 dengan diikuti meningkatnya partisipasi investor institusi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya.
(nng)
tulis komentar anda