Keuangan Garuda Morat Marit, Dirut: Tolong Bisikin ke Presiden Buat Perjalanan Dinas

Rabu, 29 Juli 2020 - 20:21 WIB
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra meminta kepada Fadjroel Rachman agar membisiki Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan perjalanan dinas. Foto/Dok
JAKARTA - Kinerja maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk babak belur akibat adanya pandemi Covid-19. Bahkan, pendapatan emiten turun hingga 90% karena minimnya penumpang.

(Baca Juga: Pegawai Garuda 'Dipaksa' Pensiun Dini, Dirut: Alhamdulillah Ada 400 Lebih )

Berbagai langkah penyelamatan pun diupayakan agar Garuda Indonesia tetap bertahan di tengah pandemi Corona. Bahkan, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perjalanan dinas menggunakan Garuda Indonesia.



Hal itu dia sampaikan kepada juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman saat mengadakan live instagram pada Rabu (29/7) malam. "Pak Fadjroel kan jubirnya Presiden, tolong lah Pak Fadjroel bisik ke Presiden supaya melakukan perjalanan dinas, ke Bali, Lombok, atau ke mana gitu," ujar Irfan, Rabu (29/7/2020).

Tak hanya ke Presiden, Irfan juga meminta agar Kementerian Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan sejumlah Kementerian Kabinet Indonesia maju untuk melakukan perjalanan dinas ke sejumlah daerah di Indonesia. "Coba bisik juga ke Menkeu dan Kementerian lain, biar buat perjalanan dinas," kata dia.

Mendengar pernyataan tersebut, Fadjroel pun mengatakan bahwa Presiden Jokowi lebih banyak melakukan kegiatan dan pertemuan secara daring. Fadjroel juga menimpali jika dirinya akan tetap terbang bersama Garuda. Pasalnya, di masa new normal Garuda adalah salah satu maskapai penerbagan yang ketat menerapkan protokol kesehatan.

(Baca Juga: Dirut Garuda Indonesia Kaget BUMN Lain Tidak Potong Gaji Karyawan )

Untuk diketahui, maskapai penerbangan plat merah itu tengah melakukan sejumlah upaya efisiensi untuk membenahi keuangan perusahaan yang tengah tertekan akibat pandemi. Bahkan, Garuda saat ini melakukan strategi efisiensi dengan fokus pada bisnis kargo selain tetap memaksimalkan upaya untuk meningkatkan penumpang di masa normal baru (new normal) hingga kondisi benar-benar pulih.

Garuda pun sudah memperoleh dana talangan sebesar Rp8,5 triliun dari pemerintah yang bisa digunakan sebagai modal kerja. Pinjaman akan disalurkan melalui lembaga penjamin dengan tenor pengembalian tiga tahun.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More