Erick Thohir Pede RI-China Bisa Setara, Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Selasa, 15 Agustus 2023 - 15:36 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan, pertumbuhan makro ekonomi nasional saat ini bak China di tahun 80-an. Kala itu, Republik Rakyat Tiongkok mengalami kebangkitan ekonomi yang signifikan. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, pada 2045 Indonesia mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi negara- negara berkembang . Pasalnya, Indonesia akan memegang peran penting dalam ekosistem rantai pasok alias supply chain dunia.

"Kita akan menjadi salah satu center pertumbuhan ekonomi dunia, karena kita ingin menjadi bagian supply chain dunia, yang ini sangat penting untuk negara lain yang ekonominya sedang melambat," ujar Erick Thohir dalam seminar nasional di Universitas Al Azhar, Jakarta, Selasa (15/8/2023).





Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global pada 2045. Di periode itu, Indonesia masuk sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat dunia.



Menurutnya, pertumbuhan makro ekonomi nasional saat ini bak China di tahun 80-an. Kala itu, Republik Rakyat Tiongkok mengalami kebangkitan ekonomi yang signifikan, sehingga kawasan itu berhasil menjadi pusat ekonomi global sampai saat ini.

"Ini terjadi ketika China di tahun 80-an, ketika ekonomi China bangkit dan akhirnya ada kontribusi terhadap ekonomi dunia," ucapnya.

Mengikuti jejak China, saatnya Indonesia bangkit berdiri. Berbagai target dan strategi ditempuh pemerintah untuk bisa merealisasikan ambisi tersebut. Bahkan, otoritas memperkirakan ekonomi nasional konsisten tumbuh di angka 5% setiap tahunnya.

Sejalan dengan target tersebut, pemerintah juga mengupayakan agar kelas ekonomi menengah atas (middle class) di Tanah Air bisa mencapai 223 juta dari total penduduk Indonesia sebesar 318 juta orang pada 2045 mendatang.

"Hari ini waktunya Indonesia, kalau kita melihat jumlah penduduk Indonesia sendiri akan tumbuh di 2045 itu sampai 318 juta. Belum lagi middle class kita kurang lebih 223 juta, banyak itu, banyak sekali dan ini yang harus kita persiapkan," tutur Erick.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More