Jokowi Umumkan Postur RAPBN 2024, Target Penerimaan Negara Rp2.781,3 Triliun
Rabu, 16 Agustus 2023 - 16:21 WIB
JAKARTA - Dalam postur Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara ( RAPBN ) yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), target penerimaan negara mencapai Rp2.781,3 triliun. Postur ini diputuskan dengan mencermati tantangan dan agenda pembangunan serta upaya reformasi fiskal yang komprehensif.
"Pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan PNBP sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun," ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Kemudian, belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.304,1 triliun yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp2.446,5 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp857,6 triliun.
"Keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun, didorong bergerak menuju positif. Defisit anggaran sebesar 2,29% PDB atau sebesar Rp522,8 triliun," ucap Jokowi.
Presiden mengatakan, dengan pengelolaan fiskal yang kuat, disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, maka tingkat pengangguran terbuka tahun 2024 diharapkandapat ditekan dalam kisaran 5,0% hingga 5,7%.
"Kemudian angka kemiskinan dalam rentang 6,5% hingga 7,5%, rasio gini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377, serta Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02," sambung Jokowi.
Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 105 sampai dengan 108 dan 107 sampai dengan 110.
"Pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan PNBP sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun," ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Baca Juga
Kemudian, belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.304,1 triliun yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp2.446,5 triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp857,6 triliun.
"Keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun, didorong bergerak menuju positif. Defisit anggaran sebesar 2,29% PDB atau sebesar Rp522,8 triliun," ucap Jokowi.
Presiden mengatakan, dengan pengelolaan fiskal yang kuat, disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, maka tingkat pengangguran terbuka tahun 2024 diharapkandapat ditekan dalam kisaran 5,0% hingga 5,7%.
"Kemudian angka kemiskinan dalam rentang 6,5% hingga 7,5%, rasio gini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377, serta Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02," sambung Jokowi.
Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 105 sampai dengan 108 dan 107 sampai dengan 110.
(akr)
tulis komentar anda