PLN EPI Bangun Green Economy Berbasis Biomassa di Gunung Kidul
Kamis, 24 Agustus 2023 - 00:06 WIB
Sementara, Lurah Gombang Supriyanto mengucapkan terima kasihnya pada PLN EPI dan Gubernur DIY yang telah menyediakan bibit serta mengizinkan penggunaan tanah Keraton untuk lahan tanaman hijauan tersebut. "Warga kami ini sangat membutuhkan hijauan untuk pakan ternak, terutama di musim kemarau. Makanya ketika ada tawaran kerja sama ini saya langsung terima karena memang 90% warga kami ini petani-peternak," tuturnya.
Supriyanto bercerita, di musim kemarau hijauan sangat berkurang, sehingga peternak terpaksa harus membeli hijauan untuk pakan ternak. "Makanya di sini ada istilah sapi makan sapi, karena peternak harus menjual sapi cuma untuk membeli pakan. Padahal rata-rata satu sapi saja bisa habis Rp1,2 juta untuk hijauan saja. Makanya ketika ada program ini, masyarakat sangat antusias," ujarnya.
Supriyanto menambahkan, pihak kelurahan akan segera membentuk BUMDes yang ke depan akan menjadi wadah pengumpul biomassa dari masyarakat untuk dijual ke PLN EPI. "Jadi masyarakat dapat beberapa keuntungan. Makanya mereka antusias, bahkan minta ditambah lagi bibitnya untuk ditanam di pekarangan dan di kebun masing-masing," ungkapnya.
Terkait dengan aspirasi masyarakat, Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, pihaknya sedang melakukan kajian terkait tanggung jawab sosial (CSR) di daerah ini. Mamit mengatakan, dalam membangun ekonomi sirkular di Gunung Kidul ini, pihaknya akan memetakan kegiatan CSR yang paling tepat dan sejalan dengan program yang dinama economy village ini agar bisa berjalan secara optimal.
"Apakah nanti berupa bantuan berupa hewan ternak, atau yang lain nanti kita lihat. Yang pasti, dari PLN kita berkomitmen memberikan bantuan yang benar-benar bisa dimanfaatkan masyarakat agar green economy, circular economy, berjalan optimal. Kita akan jadikan daerah ini menjadi desa percontohan," tutupnya.
Supriyanto bercerita, di musim kemarau hijauan sangat berkurang, sehingga peternak terpaksa harus membeli hijauan untuk pakan ternak. "Makanya di sini ada istilah sapi makan sapi, karena peternak harus menjual sapi cuma untuk membeli pakan. Padahal rata-rata satu sapi saja bisa habis Rp1,2 juta untuk hijauan saja. Makanya ketika ada program ini, masyarakat sangat antusias," ujarnya.
Supriyanto menambahkan, pihak kelurahan akan segera membentuk BUMDes yang ke depan akan menjadi wadah pengumpul biomassa dari masyarakat untuk dijual ke PLN EPI. "Jadi masyarakat dapat beberapa keuntungan. Makanya mereka antusias, bahkan minta ditambah lagi bibitnya untuk ditanam di pekarangan dan di kebun masing-masing," ungkapnya.
Terkait dengan aspirasi masyarakat, Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, pihaknya sedang melakukan kajian terkait tanggung jawab sosial (CSR) di daerah ini. Mamit mengatakan, dalam membangun ekonomi sirkular di Gunung Kidul ini, pihaknya akan memetakan kegiatan CSR yang paling tepat dan sejalan dengan program yang dinama economy village ini agar bisa berjalan secara optimal.
"Apakah nanti berupa bantuan berupa hewan ternak, atau yang lain nanti kita lihat. Yang pasti, dari PLN kita berkomitmen memberikan bantuan yang benar-benar bisa dimanfaatkan masyarakat agar green economy, circular economy, berjalan optimal. Kita akan jadikan daerah ini menjadi desa percontohan," tutupnya.
(fjo)
tulis komentar anda