Ada Corona, Konsumsi Listrik Rumah Tangga Tumbuh 5,46%
Kamis, 30 Juli 2020 - 19:47 WIB
JAKARTA - Konsumsi listrik rumah tangga secara nasional di tengah pandemi Covid-19 tumbuh sebesar 5,46% per Juni 2020 dibandingkan dengan Juni 2019. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana menjelaskan, meskipun secara nasional naik, prognosis konsumsi listrik turun ke angka 1.084,36 kWh per kapita hingga Juni 2020.
"Jumlah ini turun 0,79% dibandingkan triwulan pertama tahun 2020 yang sebesar 1.093 kWh per kapita," ujar Rida dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/7/2020).
(Baca Juga: Tarif Tidak Naik, Penjualan Listrik PLN Capai Rp135,41 Triliun Saat Pandemi )
Dia mengatakan secara wilayah, 1 sistem mengalami pertumbuhan yang negatif, yaitu Bali yang turun 17,79%. Lalu jika dibandingkan dengan Januari 2020, konsumsi listrik mengalami penurunan hingga 7,0% .
Secara wilayah, terdapat 8 sistem yang mengalami penurunan lebih dari 5%, yaitu Sumatera Barat sebesar 7,12% Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara sebesar 7,68%, serta Bali sebesar 32,87%.
"Kemudian Jawa Timur sebesar 6, 33%, Jawa Tengah sebesar 6,28% dan Jawa Barat sebesar 10,57%, Banten sebesar 12,82% serta Disajaya dan Tangerang sebesar 5,62%," katanya.
(Baca Juga: Konsumsi Listrik Naik Jadi Sinyal Pemulihan Ekonomi )
Menurut Rida, saat ini pasokan listrik PLN sangat melimpah. Bahkan 3.000 MW pembangkit tidak beroperasi yang disebabkan adanya wabah pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya penjualan listrik PLN hingga 6,33% dibanding triwulan I 2019 lalu.
"Saat ini, pasokan listrik berlimpah ketika lebih dari 3.000 MW pembangkit tidak beroperasi," jelasnya.
"Jumlah ini turun 0,79% dibandingkan triwulan pertama tahun 2020 yang sebesar 1.093 kWh per kapita," ujar Rida dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/7/2020).
(Baca Juga: Tarif Tidak Naik, Penjualan Listrik PLN Capai Rp135,41 Triliun Saat Pandemi )
Dia mengatakan secara wilayah, 1 sistem mengalami pertumbuhan yang negatif, yaitu Bali yang turun 17,79%. Lalu jika dibandingkan dengan Januari 2020, konsumsi listrik mengalami penurunan hingga 7,0% .
Secara wilayah, terdapat 8 sistem yang mengalami penurunan lebih dari 5%, yaitu Sumatera Barat sebesar 7,12% Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara sebesar 7,68%, serta Bali sebesar 32,87%.
"Kemudian Jawa Timur sebesar 6, 33%, Jawa Tengah sebesar 6,28% dan Jawa Barat sebesar 10,57%, Banten sebesar 12,82% serta Disajaya dan Tangerang sebesar 5,62%," katanya.
(Baca Juga: Konsumsi Listrik Naik Jadi Sinyal Pemulihan Ekonomi )
Menurut Rida, saat ini pasokan listrik PLN sangat melimpah. Bahkan 3.000 MW pembangkit tidak beroperasi yang disebabkan adanya wabah pandemi Covid-19 yang berdampak pada menurunnya penjualan listrik PLN hingga 6,33% dibanding triwulan I 2019 lalu.
"Saat ini, pasokan listrik berlimpah ketika lebih dari 3.000 MW pembangkit tidak beroperasi," jelasnya.
(akr)
tulis komentar anda