Tenang...! Resesi Amerika Tak Akan Berdampak Buruk pada Indonesia
Jum'at, 31 Juli 2020 - 11:03 WIB
JAKARTA - Badai resesi menyerang ekonomi Amerika Serikat (AS). Ekonomi negara adidaya itu terkapar menggelepar pada kuartal II tahun ini. Penurunan ekonomi Amerika saat ini sangat signifikan sejak era 1940.
Pandemi COVID-19 menghancurkan belanja konsumen dan bisnis, serta membuat jutaan warganya menjadi pengangguran. Alhasil, pemulihan ekonomi yang baru dimulai pun menjadi kandas.
Lantas, bagaimana dampak resesi ekonomi AS terhadap Indonesia? Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan, resesi yang terjadi di Amerika bukanlah kabar buruk bagi perekonomian nasional.
Menurut Piter, resesi di Amerika dan di banyak negara lainnya tidak akan menambah buruk perekonomian Indonesia. Pasalnya, dampak dari semua resesi yang terjadi itu, termasuk di Amerika, sudah kita rasakan saat ini. Ekspor kita sudah menurun jauh sehingga tidak akan berdampak lebih besar lagi. ( Baca juga:Ekonomi di Kuartal III Bisa Tidak Negatif, Rasa Aman Jadi Kuncinya )
"Perekonomian kita sudah terkontraksi, khususnya karena wabah yang menyebabkan konsumsi dan investasi kita menurun. Namun kabar resesi AS ini bukan kabar yang buruk untuk kita," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (31/7/2020).
Dia melanjutkan, semua negara tinggal menunggu waktu saja untuk menyatakan secara resmi sudah mengalami resesi. Proses resesinya sendiri sudah berlangsung sejak awal tahun.
Resesi yang terjadi di Amerika dan yang akan menimpa negara lainnya akibat terseret gelombang wabah yang sama. Serta negara yang resesi itu sangat bergantung pada ekspor atau perdagangan internasional. Kondisi itu berbeda dengan Indonesia.
"Memang negara-negara tertentu yang sangat bergantung kepada ekspor akan terseret lebih dalam karena selain terjadi wabah di domestik, ekspornya juga turun akibat penurunan ekonomi global. Tapi Indonesia bukan negara seperti itu, kita tidak bergantung ekspor," tandasnya.
Pandemi COVID-19 menghancurkan belanja konsumen dan bisnis, serta membuat jutaan warganya menjadi pengangguran. Alhasil, pemulihan ekonomi yang baru dimulai pun menjadi kandas.
Lantas, bagaimana dampak resesi ekonomi AS terhadap Indonesia? Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan, resesi yang terjadi di Amerika bukanlah kabar buruk bagi perekonomian nasional.
Menurut Piter, resesi di Amerika dan di banyak negara lainnya tidak akan menambah buruk perekonomian Indonesia. Pasalnya, dampak dari semua resesi yang terjadi itu, termasuk di Amerika, sudah kita rasakan saat ini. Ekspor kita sudah menurun jauh sehingga tidak akan berdampak lebih besar lagi. ( Baca juga:Ekonomi di Kuartal III Bisa Tidak Negatif, Rasa Aman Jadi Kuncinya )
"Perekonomian kita sudah terkontraksi, khususnya karena wabah yang menyebabkan konsumsi dan investasi kita menurun. Namun kabar resesi AS ini bukan kabar yang buruk untuk kita," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (31/7/2020).
Dia melanjutkan, semua negara tinggal menunggu waktu saja untuk menyatakan secara resmi sudah mengalami resesi. Proses resesinya sendiri sudah berlangsung sejak awal tahun.
Resesi yang terjadi di Amerika dan yang akan menimpa negara lainnya akibat terseret gelombang wabah yang sama. Serta negara yang resesi itu sangat bergantung pada ekspor atau perdagangan internasional. Kondisi itu berbeda dengan Indonesia.
"Memang negara-negara tertentu yang sangat bergantung kepada ekspor akan terseret lebih dalam karena selain terjadi wabah di domestik, ekspornya juga turun akibat penurunan ekonomi global. Tapi Indonesia bukan negara seperti itu, kita tidak bergantung ekspor," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda