Target Rasio Elektrifikasi 100 Persen Kesetrum Pandemi
Jum'at, 31 Juli 2020 - 13:50 WIB
JAKARTA - Kementerian ESDM mencatat target rasio elektrifikasi 100% atau semua wilayah terlistriki pada tahun ini diperkirakan tak tercapai. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menyebutkan, ada proyek listrik 443 desa mesti ditunda hingga tahun depan karena dampak Covid-19.
"Kita mencanangkan ada 443 desa dilistriki dalam rangka mencapai rasio elektrifikasi, tapi pada perjalanannya program tersebut di postpone 2021 karena adanya Covid. Itu artinya capaian rasio elektrifikasi 2020 kemungkinan besar tidak akan sampai 100%," kata Rida teleconference, Kamis (30/7/2020). ( Baca juga:Stimulus Listrik untuk 3 Sektor Berlaku hingga Desember )
Dia menjelaskan, realisasi rasio elektrifikasi dari 2015 hingga 2018 mengalami kenaikan yang signifikan. Tahun 2015, rasio elektrifikasi hanya 88,30% kemudian melesat sampai 98,30% di tahun 2018.
Setelah 2018 pertumbuhannya landai karena wilayah yang akan dilistrik semakin sulit ditembus. Faktor itulah, selain pandemi, yang membuat laju rasio elektrifikasi menjadi tertahan.
"Tahun 2015 sampai 2018 tajam naiknya sementara tahun-tahun selanjutnya landai karena perlu dipahami sisanya itu untuk saudara-saudara yang kebetulan bermukimnya makin sulit dijangkau PLN," tandasnya.
"Kita mencanangkan ada 443 desa dilistriki dalam rangka mencapai rasio elektrifikasi, tapi pada perjalanannya program tersebut di postpone 2021 karena adanya Covid. Itu artinya capaian rasio elektrifikasi 2020 kemungkinan besar tidak akan sampai 100%," kata Rida teleconference, Kamis (30/7/2020). ( Baca juga:Stimulus Listrik untuk 3 Sektor Berlaku hingga Desember )
Dia menjelaskan, realisasi rasio elektrifikasi dari 2015 hingga 2018 mengalami kenaikan yang signifikan. Tahun 2015, rasio elektrifikasi hanya 88,30% kemudian melesat sampai 98,30% di tahun 2018.
Setelah 2018 pertumbuhannya landai karena wilayah yang akan dilistrik semakin sulit ditembus. Faktor itulah, selain pandemi, yang membuat laju rasio elektrifikasi menjadi tertahan.
"Tahun 2015 sampai 2018 tajam naiknya sementara tahun-tahun selanjutnya landai karena perlu dipahami sisanya itu untuk saudara-saudara yang kebetulan bermukimnya makin sulit dijangkau PLN," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda