Tipis Gak Papa Asal Naik! Hari Ini Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.240 per Dolar
Senin, 04 September 2023 - 16:50 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup naik tipis, hanya 2 poin saja. Pada perdagangan Senin (4/9/2023), rupiah berada di level Rp15.240.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan greenback melemah karena data ketenagakerjaan Amerika Serikat. Perekonomian AS menciptakan 110.000 lapangan kerja lebih sedikit dibandingkan yang dilaporkan sebelumnya pada bulan Juni dan Juli. Sementara itu tingkat pengangguran melonjak menjadi 3,8%, sedangkan kenaikan upah melambat.
"Terjadi lonjakan besar dalam jumlah angkatan kerja sebanyak 736.000 orang, yang memberikan harapan bahwa peningkatan pasokan tenaga kerja dapat semakin mengurangi tekanan upah meskipun jumlah perekrutan tenaga kerja tetap tinggi," ujar Ibrahim dalam analisisnya, Senin (4/9/2023).
Menurut Ibrahim, para pedagang cenderung membaca bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya pada akhir bulan ini, sehingga membebani dolar. Meskipun demikian, langkah itu juga menambah kesan bahwa perekonomian AS sedang mendingin tanpa melambat secara tajam, sehingga memperkuat harapan bahwa perekonomian akan memasuki kondisi soft landing, sebuah pandangan yang dapat mendukung greenback dalam jangka panjang seperti halnya perekonomian di Eropa, serta Asia, berjuang.
Sementara itu, data dari China pada minggu mendatang kemungkinan menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini masih rapuh. PMI jasa Caixin untuk bulan Agustus akan dirilis pada hari Selasa dan diperkirakan menunjukkan ekspansi di sektor jasa sedikit melambat pada bulan lalu.
Dari sentimen internal, Bank Indonesia (BI) optimistis laju inflasi di dalam negeri diperkirakan akan terus menurun dan mencapai tingkat 3% pada akhir 2023. Sedangkan tingkat inflasi pada 2024 ditargetkan akan terjaga tetap rendah, yaitu berada di kisaran 2,5 hingga 3,5%.
"Pasalnya, tingkat inflasi yang rendah merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama dengan koordinasi yang sangat erat dengan pemerintah," jelas Ibrahim.
Keberhasilan Indonesia dalam menurunkan inflasi merupakan hasil dari sinergi yang kuat antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) di seluruh daerah yang dicanangkan Presiden Jokowi pada 18 Agustus 2022,serta konsistensi kebijakan BI.
Berdasarkan dari sentimen di atas, Ibrahim memproyeksikan, untuk perdagangan besok mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup melemah di rentang Rp15.220-Rp15.280.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan greenback melemah karena data ketenagakerjaan Amerika Serikat. Perekonomian AS menciptakan 110.000 lapangan kerja lebih sedikit dibandingkan yang dilaporkan sebelumnya pada bulan Juni dan Juli. Sementara itu tingkat pengangguran melonjak menjadi 3,8%, sedangkan kenaikan upah melambat.
"Terjadi lonjakan besar dalam jumlah angkatan kerja sebanyak 736.000 orang, yang memberikan harapan bahwa peningkatan pasokan tenaga kerja dapat semakin mengurangi tekanan upah meskipun jumlah perekrutan tenaga kerja tetap tinggi," ujar Ibrahim dalam analisisnya, Senin (4/9/2023).
Menurut Ibrahim, para pedagang cenderung membaca bahwa The Fed akan tetap mempertahankan kebijakan moneternya pada akhir bulan ini, sehingga membebani dolar. Meskipun demikian, langkah itu juga menambah kesan bahwa perekonomian AS sedang mendingin tanpa melambat secara tajam, sehingga memperkuat harapan bahwa perekonomian akan memasuki kondisi soft landing, sebuah pandangan yang dapat mendukung greenback dalam jangka panjang seperti halnya perekonomian di Eropa, serta Asia, berjuang.
Sementara itu, data dari China pada minggu mendatang kemungkinan menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini masih rapuh. PMI jasa Caixin untuk bulan Agustus akan dirilis pada hari Selasa dan diperkirakan menunjukkan ekspansi di sektor jasa sedikit melambat pada bulan lalu.
Dari sentimen internal, Bank Indonesia (BI) optimistis laju inflasi di dalam negeri diperkirakan akan terus menurun dan mencapai tingkat 3% pada akhir 2023. Sedangkan tingkat inflasi pada 2024 ditargetkan akan terjaga tetap rendah, yaitu berada di kisaran 2,5 hingga 3,5%.
"Pasalnya, tingkat inflasi yang rendah merupakan faktor yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, BI akan terus memperkuat bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama dengan koordinasi yang sangat erat dengan pemerintah," jelas Ibrahim.
Keberhasilan Indonesia dalam menurunkan inflasi merupakan hasil dari sinergi yang kuat antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) di seluruh daerah yang dicanangkan Presiden Jokowi pada 18 Agustus 2022,serta konsistensi kebijakan BI.
Berdasarkan dari sentimen di atas, Ibrahim memproyeksikan, untuk perdagangan besok mata uang rupiah diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup melemah di rentang Rp15.220-Rp15.280.
(uka)
tulis komentar anda