Buat Bayar Utang Asing, Cadangan Devisa RI Tergerus Jadi Rp2.102 Triliun
Kamis, 07 September 2023 - 14:21 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2023 turun menjadi USD137,1 miliar atau setara Rp2.102 triliun dibandingkan akhir Juli 2023.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam pernyataannya, Kamis (7/9/2023).
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI juga memandang cadangan devisa masih tetap memadai.
"Ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," pungkas Erwin.
Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam pernyataannya, Kamis (7/9/2023).
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, BI juga memandang cadangan devisa masih tetap memadai.
"Ini didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," pungkas Erwin.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda