Batas Harga Minyak Rusia Tak Berjalan Sesuai Rencana, Begini Respons Washington
Senin, 02 Oktober 2023 - 15:50 WIB
WASHINGTON - Pembatasan harga pada minyak mentah Rusia oleh negara-negara kaya yang tergabung dalam G7 dinilai tidak berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini diakui oleh Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen seperti dilansir RT.
Dia menunjukkan, bahwa harga pasar untuk minyak mentah yang diekspor dari negara yang terkena sanksi tetap tinggi. Seperti diketahui pembatasan harga sebesar USD60 per barel pada minyak mentah lintas laut Rusia diperkenalkan oleh Uni Eropa, negara-negara G7, dan Australia pada 5 Desember 2022, lalu.
Selain itu mereka juga melarang perusahaan- perusahaan Barat memberikan asuransi dan layanan lain untuk pengiriman minyak mentah Rusia, kecuali kargo dibeli pada atau di bawah harga yang ditetapkan.
Mekanisme pembatasan harga minyak mentah dimaksudkan untuk memaksa Rusia terus mengekspor minyak dalam volume tinggi, untuk sekaligus mencegah lonjakan harga global. Selanjutnya pada saat yang sama mengurangi pendapatan yang dihasilkan Moskow dari penjualan minyak mentahnya.
"Hal itu menunjukkan kurangnya efektivitas pembatasan harga (minyak mentah Rusia)," kata Yellen selama kunjungannya ke Savannah, Georgia saat menanggapi pertanyaan tentang harga minyak mentah Rusia, yang sekarang melayang sekitar USD 100 per barel, bukan USD60 seperti pembatasan oleh G7 dan sekutunya.
Dilaporkan oleh Bloomberg bahwa Moskow awalnya mencoba mengganti penyedia layanan pengiriman dan asuransi, tetapi berhasil mengembangkan alternatif sendiri dalam beberapa bulan terakhir.
"Rusia telah menghabiskan banyak uang, waktu, dan upaya untuk menyediakan layanan untuk ekspor minyaknya," kata Yellen.
"Mereka telah menambah armada bayangan, memberikan lebih banyak asuransi dan perdagangan semacam itu tidak dilarang dalam pembatasan harga," sambungnya.
Terkait hal tersebut, Yellen menegaskan bakal menegakkan upaya untuk mencegah penghindaran pembatasan, tetapi tidak memberikan rincian tentang langkah-langkah baru yang spesifik.
"Kami lebih dari siap untuk mengambil tindakan," katanya, seraya menambahkan bahwa G7 siap untuk "mempertimbangkan apakah ada cara yang mungkin membuat kebijakan (pembatasan harga minyak) ini lebih efektif."
Dia menunjukkan, bahwa harga pasar untuk minyak mentah yang diekspor dari negara yang terkena sanksi tetap tinggi. Seperti diketahui pembatasan harga sebesar USD60 per barel pada minyak mentah lintas laut Rusia diperkenalkan oleh Uni Eropa, negara-negara G7, dan Australia pada 5 Desember 2022, lalu.
Selain itu mereka juga melarang perusahaan- perusahaan Barat memberikan asuransi dan layanan lain untuk pengiriman minyak mentah Rusia, kecuali kargo dibeli pada atau di bawah harga yang ditetapkan.
Mekanisme pembatasan harga minyak mentah dimaksudkan untuk memaksa Rusia terus mengekspor minyak dalam volume tinggi, untuk sekaligus mencegah lonjakan harga global. Selanjutnya pada saat yang sama mengurangi pendapatan yang dihasilkan Moskow dari penjualan minyak mentahnya.
"Hal itu menunjukkan kurangnya efektivitas pembatasan harga (minyak mentah Rusia)," kata Yellen selama kunjungannya ke Savannah, Georgia saat menanggapi pertanyaan tentang harga minyak mentah Rusia, yang sekarang melayang sekitar USD 100 per barel, bukan USD60 seperti pembatasan oleh G7 dan sekutunya.
Dilaporkan oleh Bloomberg bahwa Moskow awalnya mencoba mengganti penyedia layanan pengiriman dan asuransi, tetapi berhasil mengembangkan alternatif sendiri dalam beberapa bulan terakhir.
"Rusia telah menghabiskan banyak uang, waktu, dan upaya untuk menyediakan layanan untuk ekspor minyaknya," kata Yellen.
"Mereka telah menambah armada bayangan, memberikan lebih banyak asuransi dan perdagangan semacam itu tidak dilarang dalam pembatasan harga," sambungnya.
Terkait hal tersebut, Yellen menegaskan bakal menegakkan upaya untuk mencegah penghindaran pembatasan, tetapi tidak memberikan rincian tentang langkah-langkah baru yang spesifik.
"Kami lebih dari siap untuk mengambil tindakan," katanya, seraya menambahkan bahwa G7 siap untuk "mempertimbangkan apakah ada cara yang mungkin membuat kebijakan (pembatasan harga minyak) ini lebih efektif."
(akr)
tulis komentar anda