Permintaan China untuk Minyak Diskon Rusia Tiba-tiba Drop, Ada Apa?

Senin, 26 Juni 2023 - 08:09 WIB
loading...
Permintaan China untuk...
Pengiriman minyak mentah Rusia ke China anjlok hampir setengahnya pada Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Foto/Dok
A A A
BEIJING - Pengiriman minyak mentah Rusia ke China anjlok hampir setengahnya pada Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya karena penyulingan kekurangan kuota impor. Hal ini dilansir Reuters, mengutip data pelacakan dan sumber dari pasar.



Kargo yang terikat dengan China untuk minyak Ural Rusia dari pelabuhan Baltik dan Laut Hitam turun 50% dari 1 Juni hingga 19 Juni, dibandingkan dengan periode yang sama pada Mei. Dimana rata-rata mencapai 212.000 barel per hari (bph) atau turun dari 414.000 bph yang dimuat bulan lalu, menurut perhitungan Refinitiv Eikon dan Reuters.



Analis minyak mentah mengaitkan penurunan impor dengan permintaan yang lebih rendah dari kilang independen China terkait dengan kekurangan kuota impor minyak.

"Pada bulan Mei, ketika kargo Ural bulan Juni diperdagangkan, tidak ada kilang swasta di China yang mengetahui volume kuota impor mereka. Karena tidak memiliki kuota, mereka menunggu, dan sekarang mereka dapat membeli barel pemuatan untuk Juli," kata Analis minyak mentah utama di Kpler, Viktor Katona.

Pada saat yang sama, data terbaru yang dirilis oleh Administrasi Umum Bea Cukai China menunjukkan, bahwa impor minyak Beijing dari Rusia mencapai rekor tertinggi pada bulan Mei, karena penyulingan swasta terus mengambil ESPO dan minyak mentah Ural yang terkena sanksi dengan harga diskon.

Pengiriman minyak mentah Rusia ke China melonjak 15,3% bulan lalu secara tahunan dan melonjak 32,4% secara bulanan, mencapai 2,29 juta barel per hari. Angka tersebut naik dari 1,73 juta barel per hari yang dikirim pada bulan April.

Moskow kembali menyalip Arab Saudi sebagai pemasok minyak utama China pada Mei, karena kerajaan itu mengekspor 1,72 juta barel per hari bulan lalu atau mengalami penurunan 16% secara month on month.

Lonjakan impor minyak Rusia pada Mei terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari kilang independen China, kata para analis. Namun, pemain utama seperti Hengli Petrochemical juga berkontribusi terhadap kenaikan tersebut.

Pada bulan Mei, kilang 400.000 barel per hari yang dimiliki oleh Hengli di kota timur laut Dalian menerima kargo Ural pertamanya sebesar 730.000 barel di samping total 3,71 juta barel ESPO, menurut data pelacakan kapal.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1284 seconds (0.1#10.140)