BEI Pede Bursa Karbon Bisa Danai Proyek Ramah Lingkungan
Senin, 09 Oktober 2023 - 11:25 WIB
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ) memastikan perdagangan karbon melalui IDXCarbon membantu pemerintah mendanai proyek hijau atau ramah lingkungan di Tanah Air. Proyek hijau untuk mempercepat realisasi net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, perdagangan karbon di Indonesia sangat potensial karena didukung oleh kepemilikan sumber daya alam (SDA). Dia mencontohkan area mangrove dan hutan hujan yang sangat luas.
"Perdagangan karbon melalui IDXCarbon akan membantu mengalirnya dana kepada proyek hijau yang dapat mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target nationally determined contribution (NDC),” ujar Jeffrey melalui keterangan pers, Senin (9/10/2023).
Jeffrey yakin melalui perdagangan karbon resmi dan tercatat dengan baik, maka Indonesia dapat melakukan pengukuran lebih presisif dalam mengejar target NZE pada 2060.
Menurutnya, pencatatan unit karbon berpusat pada koneksi yang dimiliki oleh IDXCarbon dengan Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Unit karbon Indonesia akan terdaftar di SRN setelah melewati proses validasi dan verifikasi.
“Secara natural, transaksi karbon adalah beli lalu pakai dan bukan beli lalu jual meski itu juga diperbolehkan sehingga perdagangan unit karbon berpotensi memiliki volatilitas dan frekuensi yang tidak setinggi saham. Meski begitu, kami sudah memiliki peraturan dan SOP pengawasan untuk mendukung pelaksanaan pengawasan,” ucapnya.
Dia juga membeberkan sejumlah keuntungan dalam IDXCarbon yakni pelaku usaha yang memiliki kewajiban batas atas emisi (BAE) yang ditetapkan oleh kementerian terkait, pembelian unit karbon dapat digunakan untuk pemenuhan kewajiban dimaksud.
“Kemudian, bagi pelaku usaha yang memiliki komitmen untuk melakukan pengurangan emisi GRK (gas rumah kaca), membeli carbon offset sebagai bentuk komitmen untuk mendukung pengurangan emisi GRK. Melakukan pembelian melalui IDXCarbon juga akan memberikan kemudahan dan transparansi kepada pengguna jasa,” pungkasnya.
Pemerintah melalui BEI meluncurkan bursa karbon Indonesia atau IDXCarbon pada Selasa, 26 September 2023 lalu.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, perdagangan karbon di Indonesia sangat potensial karena didukung oleh kepemilikan sumber daya alam (SDA). Dia mencontohkan area mangrove dan hutan hujan yang sangat luas.
"Perdagangan karbon melalui IDXCarbon akan membantu mengalirnya dana kepada proyek hijau yang dapat mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target nationally determined contribution (NDC),” ujar Jeffrey melalui keterangan pers, Senin (9/10/2023).
Jeffrey yakin melalui perdagangan karbon resmi dan tercatat dengan baik, maka Indonesia dapat melakukan pengukuran lebih presisif dalam mengejar target NZE pada 2060.
Menurutnya, pencatatan unit karbon berpusat pada koneksi yang dimiliki oleh IDXCarbon dengan Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Unit karbon Indonesia akan terdaftar di SRN setelah melewati proses validasi dan verifikasi.
“Secara natural, transaksi karbon adalah beli lalu pakai dan bukan beli lalu jual meski itu juga diperbolehkan sehingga perdagangan unit karbon berpotensi memiliki volatilitas dan frekuensi yang tidak setinggi saham. Meski begitu, kami sudah memiliki peraturan dan SOP pengawasan untuk mendukung pelaksanaan pengawasan,” ucapnya.
Dia juga membeberkan sejumlah keuntungan dalam IDXCarbon yakni pelaku usaha yang memiliki kewajiban batas atas emisi (BAE) yang ditetapkan oleh kementerian terkait, pembelian unit karbon dapat digunakan untuk pemenuhan kewajiban dimaksud.
“Kemudian, bagi pelaku usaha yang memiliki komitmen untuk melakukan pengurangan emisi GRK (gas rumah kaca), membeli carbon offset sebagai bentuk komitmen untuk mendukung pengurangan emisi GRK. Melakukan pembelian melalui IDXCarbon juga akan memberikan kemudahan dan transparansi kepada pengguna jasa,” pungkasnya.
Pemerintah melalui BEI meluncurkan bursa karbon Indonesia atau IDXCarbon pada Selasa, 26 September 2023 lalu.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda