Jubir Menteri Investasi Bantah Hilirisasi Banyak Libatkan Tenaga Kerja Asing
Kamis, 12 Oktober 2023 - 08:05 WIB
JAKARTA - Juru Bicara atau Jubir Menteri Investasi /Kepala BKPM, Tina Talisa membantah jika program hilirisasi sumber daya alam (SDA) banyak melibatkan tenaga kerja asing (TKA) . Tina mengatakan, pada faktanya tenaga kerja Indonesia yang terserap dalam program hilirisasi hampir mencapai 90% lebih.
"Kita sering meragukan hilirisasi ini ternyata menyerap tenaga kerjanya sedikit, satu. Yang kedua terlalu banyak asingnya, ternyata tidak terbukti. Dari sisi hilirisasi tenaga kerja Indonesia yang terserap itu kalau dari 100% itu hampir 90% nya itu TKI," ungkap Tina dalam acara HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
"Ini juga untuk memastikan kabar-kabar di luar sana yang seolah pemerintah ini tidak memberikan porsi yang proporsional kepada tenaga kerja Indonesia," sambung Tina.
Menurutnya, pemerintah selalu yakin dengan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, namun perlu ada masa transisi untuk melakukan penyesuaian.Tina mencontohkan PT Freeport yang sudah ada sejak 50 tahun lalu, namun butuh waktu untuk membuat pekerjanya didominasi oleh pekerja lokal.
"Sekarang dominasinya adalah tenaga kerja Indonesia dan tenaga kerja asli Papua, itu berproses berpuluh tahun. Jadi memang ini adalah sesuatu yang menjadi prasyarat kalau kita ingin berkualitas," pungkasnya.
"Kita sering meragukan hilirisasi ini ternyata menyerap tenaga kerjanya sedikit, satu. Yang kedua terlalu banyak asingnya, ternyata tidak terbukti. Dari sisi hilirisasi tenaga kerja Indonesia yang terserap itu kalau dari 100% itu hampir 90% nya itu TKI," ungkap Tina dalam acara HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
"Ini juga untuk memastikan kabar-kabar di luar sana yang seolah pemerintah ini tidak memberikan porsi yang proporsional kepada tenaga kerja Indonesia," sambung Tina.
Menurutnya, pemerintah selalu yakin dengan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, namun perlu ada masa transisi untuk melakukan penyesuaian.Tina mencontohkan PT Freeport yang sudah ada sejak 50 tahun lalu, namun butuh waktu untuk membuat pekerjanya didominasi oleh pekerja lokal.
"Sekarang dominasinya adalah tenaga kerja Indonesia dan tenaga kerja asli Papua, itu berproses berpuluh tahun. Jadi memang ini adalah sesuatu yang menjadi prasyarat kalau kita ingin berkualitas," pungkasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda