Ajak Nasabah Lihat Peluang Usaha Dekarbonisasi, Bank BTPN Gelar Sustainability Seminar 2023
Minggu, 15 Oktober 2023 - 05:28 WIB
Bank BTPN juga menghadirkan pembicara kunci, Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan, Lufaldy Ernanda yang hadir sebagai pembicara kunci untuk berbicara tentang bursa karbon dan peran berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung perdagangan karbon untuk mencapai emisi nol bersih, sehubungan dengan dikeluarkannya Peraturan OJK No. 14 tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon.
Selain itu, juga hadir sebagai pembicara kunci adalah Ignatius Denny Wicaksono selaku Head of Business Development 2 Division Bursa Efek Indonesia, yang berbicara tentang mekanisme harga, transaksi, dan perdagangan karbon, tantangan dalam implementasi perdagangan karbon, serta dampak dari perdagangan karbon terhadap bisnis dan investasi.
Sustainability Seminar 2023 “Addressing Climate Change through Decarbonization Initiatives across Wider Business Sectors” tahun ini hadir dalam empat sesi yang mengusung topik-topik berbeda dari berbagai pembicara guna memberikan pandangan yang komprehensif mengenai upaya dekarbonisasi.
Bank BTPN menggandeng Principal for Policy & Program Indonesia Business Council (IBC) Nanda Noor sebagai pembicara pertama dengan topik Challenge and Opportunities of Decarbonization Initiatives yang memaparkan langkah awal memulai dekarbonisasi yang dapat diimplementasikan di berbagai sektor.
Dalam paparannya, Nanda berbagi pandangan terkait inisiatif dekarbonisasi yang bisa dilakukan dengan mudah, antara lain mengganti sumber energi dengan energi terbarukan, memanfaatkan energi seefisien mungkin hingga melakukan pengelolaan air dan sampah dengan baik.
Pada sesi kedua, Bank BTPN menghadirkan Climate-specialized Associate Investment Officer International Finance Corporation (IFC) Sonali Gupta dengan topik Beyond Power and Energy - Innovative Approaches and Implementation of Technology for Decarbonization Initiatives untuk berbagi pandangan terkait proyek-proyek dekarbonisasi yang sudah pernah diterapkan.
Baik dari efisiensi energi, pengelolaan air dan limbah, maupun rantai pasok yang berkelanjutan guna membuktikan bahwa inisiatif dekarbonisasi dapat dilakukan oleh semua lini bisnis selain dari sektor energi, minyak dan gas.
Guna melengkapi materi yang telah disampaikan, Bank BTPN mengangkat topik mengenai Carbon Footprint Tracking/Calculation yang disampaikan oleh Head of ESG CONVENE, Katherine Pamintuan. Adapun COVENE merupakan konsultan yang menyediakan platform untuk memudahkan perhitungan jejak emisi karbon yang dihasilkan dalam aktivitas bisnis perusahaan.
Paparan mengenai penghitungan jejak emisi karbon sekiranya akan bermanfaat bagi perusahaan yang tertarik untuk ikut dalam aktivitas ini mengingat regulasi terbaru OJK terkait perdagangan karbon yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat.
Sebagai penutup sesi, Head of Wholesale, Commercial, and Transaction Banking Bank BTPN, Nathan Christianto turut memberikan pemaparan mengenai komitmen dan dukungan Bank BTPN bagi para nasabah terkait Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan menyediakan instrumen-instrumen pembiayaan ESG, seperti green/social loan dan juga sustainability-linked loan.
Selain itu, juga hadir sebagai pembicara kunci adalah Ignatius Denny Wicaksono selaku Head of Business Development 2 Division Bursa Efek Indonesia, yang berbicara tentang mekanisme harga, transaksi, dan perdagangan karbon, tantangan dalam implementasi perdagangan karbon, serta dampak dari perdagangan karbon terhadap bisnis dan investasi.
Sustainability Seminar 2023 “Addressing Climate Change through Decarbonization Initiatives across Wider Business Sectors” tahun ini hadir dalam empat sesi yang mengusung topik-topik berbeda dari berbagai pembicara guna memberikan pandangan yang komprehensif mengenai upaya dekarbonisasi.
Bank BTPN menggandeng Principal for Policy & Program Indonesia Business Council (IBC) Nanda Noor sebagai pembicara pertama dengan topik Challenge and Opportunities of Decarbonization Initiatives yang memaparkan langkah awal memulai dekarbonisasi yang dapat diimplementasikan di berbagai sektor.
Dalam paparannya, Nanda berbagi pandangan terkait inisiatif dekarbonisasi yang bisa dilakukan dengan mudah, antara lain mengganti sumber energi dengan energi terbarukan, memanfaatkan energi seefisien mungkin hingga melakukan pengelolaan air dan sampah dengan baik.
Pada sesi kedua, Bank BTPN menghadirkan Climate-specialized Associate Investment Officer International Finance Corporation (IFC) Sonali Gupta dengan topik Beyond Power and Energy - Innovative Approaches and Implementation of Technology for Decarbonization Initiatives untuk berbagi pandangan terkait proyek-proyek dekarbonisasi yang sudah pernah diterapkan.
Baik dari efisiensi energi, pengelolaan air dan limbah, maupun rantai pasok yang berkelanjutan guna membuktikan bahwa inisiatif dekarbonisasi dapat dilakukan oleh semua lini bisnis selain dari sektor energi, minyak dan gas.
Guna melengkapi materi yang telah disampaikan, Bank BTPN mengangkat topik mengenai Carbon Footprint Tracking/Calculation yang disampaikan oleh Head of ESG CONVENE, Katherine Pamintuan. Adapun COVENE merupakan konsultan yang menyediakan platform untuk memudahkan perhitungan jejak emisi karbon yang dihasilkan dalam aktivitas bisnis perusahaan.
Paparan mengenai penghitungan jejak emisi karbon sekiranya akan bermanfaat bagi perusahaan yang tertarik untuk ikut dalam aktivitas ini mengingat regulasi terbaru OJK terkait perdagangan karbon yang akan diimplementasikan dalam waktu dekat.
Sebagai penutup sesi, Head of Wholesale, Commercial, and Transaction Banking Bank BTPN, Nathan Christianto turut memberikan pemaparan mengenai komitmen dan dukungan Bank BTPN bagi para nasabah terkait Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan menyediakan instrumen-instrumen pembiayaan ESG, seperti green/social loan dan juga sustainability-linked loan.
tulis komentar anda