Buka Trade Expo Indonesia ke-38, Presiden Jokowi: Kita Harus Menguasai Pasar
Rabu, 18 Oktober 2023 - 11:24 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) secara resmi membuka gelaran Trade Expo Indonesia ke-38 yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten. Menurutnya gelaran ini membuka jalan bagi para eksportir untuk bertatap muka dengan potensial buyer yang ingin melihat produknya secara langsung dan melakukan negosiasi langsung.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirahim, Trade Expo Indonesia ke 38 tahun 2023 saya nyatakan dibuka. Sehingga lebih memudahkan interaksi dan lebih membuka peluang transaksi," kata Jokowi melalui siaran video taping, Rabu (18/10/2023).
Presiden juga menegaskan bahwa di era globalisasi dan kompetisi yang semakin ketat, Indonesia tidak boleh lengah dan tidak boleh hanya menjadi pasar. "Kita harus menjadi pelaku, harus menjadi produsen yang berdaya saing dan yang menguasai pasar," tegasnya.
Sebagai informasi, Trade Expo Indonesia merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia dan diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan. Trade Expo Indonesia diselenggarakan untuk mempromosikan produk-produk ekspor Indonesia yang bernilai tambah, mendorong penetrasi ekspor ke negara nontradisional, dan meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirahim, Trade Expo Indonesia ke 38 tahun 2023 saya nyatakan dibuka. Sehingga lebih memudahkan interaksi dan lebih membuka peluang transaksi," kata Jokowi melalui siaran video taping, Rabu (18/10/2023).
Baca Juga
Presiden juga menegaskan bahwa di era globalisasi dan kompetisi yang semakin ketat, Indonesia tidak boleh lengah dan tidak boleh hanya menjadi pasar. "Kita harus menjadi pelaku, harus menjadi produsen yang berdaya saing dan yang menguasai pasar," tegasnya.
Sebagai informasi, Trade Expo Indonesia merupakan pameran dagang terbesar di Indonesia dan diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan. Trade Expo Indonesia diselenggarakan untuk mempromosikan produk-produk ekspor Indonesia yang bernilai tambah, mendorong penetrasi ekspor ke negara nontradisional, dan meningkatkan ekspor nonmigas Indonesia.
(akr)
tulis komentar anda