OJK: Revisi Taksonomi Hijau Dukung Pembangunan Berkelanjutan
Rabu, 18 Oktober 2023 - 15:30 WIB
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa kini sedang melakukan revisi Taksonomi Hijau demi mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Taksonomi Hijau merupakan klasifikasi terhadap aktivitas ekonomi untuk mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan bahwa proses revisi sedang dalam pendalaman hingga diskusi dengan para pemangku kepentingan.
"Saat ini taksonomi hijau yang pertama sedang direvisi, nanti outcomenya jadi taksonomi pembangunan berkelanjutan. Sektor energi akan menjadi taksonomi pertama yang kami fokuskan," ucap Mahendra dalam konferensi pers ASEAN Capital Market Forum di Bali pada Selasa (17/10/2023).
Sektor lain yang berkaitan dengan komitmen Indonesia di industri, pertanian, forestry, dan land use nantinya akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan progres bidang di bawah lembaga kementerian terkait.
Mahendra juga memaparkan perihal taksonomi berkelanjutan ini sejalan dengan pendekatan yang dilakukan oleh ASEAN. Tidak hanya menyentuh aspek hijau saja, melainkan pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh.
"Artinya baik aspek yang terkait dengan perubahan iklim, lingkungan hidup, juga berkaitan dengan kemajuan pembangunan ekonomi dan capaian yang berkaitan dengan tujuan sosial," ujarnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menambahkan bahwa pihaknya akan mendalami aspek transisi dalam taksonomi ASEAN, sekaligus peran yang bisa dilakukan dalam membantu merumuskan rencana tersebut.
"Kami sangat bersyukur memiliki perwakilan industri dari bank dan manajer investasi yang berbagi wawasan mereka tentang bagaimana taksonomi ASEAN dapat membantu dalam mengalokasikan portofolio ke aktivitas transisi," ucap Inarno sebagai penutup.
Taksonomi Hijau merupakan klasifikasi terhadap aktivitas ekonomi untuk mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan bahwa proses revisi sedang dalam pendalaman hingga diskusi dengan para pemangku kepentingan.
"Saat ini taksonomi hijau yang pertama sedang direvisi, nanti outcomenya jadi taksonomi pembangunan berkelanjutan. Sektor energi akan menjadi taksonomi pertama yang kami fokuskan," ucap Mahendra dalam konferensi pers ASEAN Capital Market Forum di Bali pada Selasa (17/10/2023).
Sektor lain yang berkaitan dengan komitmen Indonesia di industri, pertanian, forestry, dan land use nantinya akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan progres bidang di bawah lembaga kementerian terkait.
Mahendra juga memaparkan perihal taksonomi berkelanjutan ini sejalan dengan pendekatan yang dilakukan oleh ASEAN. Tidak hanya menyentuh aspek hijau saja, melainkan pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh.
"Artinya baik aspek yang terkait dengan perubahan iklim, lingkungan hidup, juga berkaitan dengan kemajuan pembangunan ekonomi dan capaian yang berkaitan dengan tujuan sosial," ujarnya.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menambahkan bahwa pihaknya akan mendalami aspek transisi dalam taksonomi ASEAN, sekaligus peran yang bisa dilakukan dalam membantu merumuskan rencana tersebut.
"Kami sangat bersyukur memiliki perwakilan industri dari bank dan manajer investasi yang berbagi wawasan mereka tentang bagaimana taksonomi ASEAN dapat membantu dalam mengalokasikan portofolio ke aktivitas transisi," ucap Inarno sebagai penutup.
(dsa)
tulis komentar anda