Buka Koridor Ekonomi Baru, Rusia Bangun Jalur Pipa Gas Langsung Tembus ke China
Kamis, 19 Oktober 2023 - 14:33 WIB
JAKARTA - Presiden China Xi Jinping menegaskan kembali China mendukung Rusia menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan kepentingan pembangunan sembari mencari terobosan dalam pembangunan pipa gas yang menghubungkan antar kedua negara.
Presiden China Xi Jinping berharap pembangunan pipa gas melalui Mongolia tersebut akan segera mengalami kemajuan substansial. Hal itu diungkapkan setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing.
Mengutip Russia Today, Presiden Vladimir Putin saat ini sedang mengunjungi China untuk menghadiri forum Belt and Road Initiative. Proyek yang dijuluki Power of Siberia 2 ini akan membawa gas alam dari semenanjung Yamal di Rusia sebelum konflik Ukraina digunakan untuk melayani pasar Uni Eropa melalui beberapa jalur pipa, termasuk Nord Stream, yang disabotase pada bulan September 2022.
Para pejabat Rusia berencana untuk meningkatkan pasokan gas melalui pipa ke China sebesar 50 miliar meter kubik (bcm) per tahun melalui Power of Siberia 2, sementara jaringan pipa Power of Siberia yang sudah ada saat ini dijadwalkan untuk menyediakan 38 bcm per tahun pada 2025.
Xi juga mengatakan bahwa ia berharap dapat memperluas kerja sama pariwisata lintas batas antara kedua negara dalam kerangka kerja proyek Great Tea Road, dan koridor ekonomi China Mongolia Rusia akan memfasilitasi pengembangan jaringan transportasi berkualitas tinggi.
Rusia ecara dramatis meningkatkan pasokan energi ke China, yang saat ini menduduki peringkat kedua sebagai konsumen minyak terbesar di dunia, tidak lama setelah Uni Eropa mengurangi impor energi dari Rusia sebagai bagian dari sanksi.
Presiden China Xi Jinping berharap pembangunan pipa gas melalui Mongolia tersebut akan segera mengalami kemajuan substansial. Hal itu diungkapkan setelah pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing.
Mengutip Russia Today, Presiden Vladimir Putin saat ini sedang mengunjungi China untuk menghadiri forum Belt and Road Initiative. Proyek yang dijuluki Power of Siberia 2 ini akan membawa gas alam dari semenanjung Yamal di Rusia sebelum konflik Ukraina digunakan untuk melayani pasar Uni Eropa melalui beberapa jalur pipa, termasuk Nord Stream, yang disabotase pada bulan September 2022.
Para pejabat Rusia berencana untuk meningkatkan pasokan gas melalui pipa ke China sebesar 50 miliar meter kubik (bcm) per tahun melalui Power of Siberia 2, sementara jaringan pipa Power of Siberia yang sudah ada saat ini dijadwalkan untuk menyediakan 38 bcm per tahun pada 2025.
Xi juga mengatakan bahwa ia berharap dapat memperluas kerja sama pariwisata lintas batas antara kedua negara dalam kerangka kerja proyek Great Tea Road, dan koridor ekonomi China Mongolia Rusia akan memfasilitasi pengembangan jaringan transportasi berkualitas tinggi.
Rusia ecara dramatis meningkatkan pasokan energi ke China, yang saat ini menduduki peringkat kedua sebagai konsumen minyak terbesar di dunia, tidak lama setelah Uni Eropa mengurangi impor energi dari Rusia sebagai bagian dari sanksi.
(nng)
tulis komentar anda