Raksasa Migas Rusia, Gazprom: China Bakal Gantikan Sepenuhnya Pasar UE yang Hilang
Jum'at, 20 Oktober 2023 - 10:58 WIB
MOSKOW - Pasokan gas pipa Rusia ke China akan segera mencapai volume yang dijual ke Uni Eropa (UER) sebelum blok tersebut menjatuhkan sanksi terhadap impor energi dari Moskow. Hal ini diungkapkan oleh CEO Gazprom , Aleksey Miller.
Bos eksekutif perusahaan raksasa energi asal Rusia itu menekankan, bahwa hanya ekspor ke China yang dapat menggantikan volume yang ditolak oleh pembeli UE sebagai akibat dari sanksi terkait Ukraina.Pada Januari 2023, Rusia menjadi pemasok gas alam nomor satu China, menurut data bea cukai China.
Pasokan melalui pipa Power of Siberia tercatat meningkat 50% tahun ini menjadi 15,5 miliar meter kubik, menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksandr Novak. Dia menambahkan, pada tahun 2023, penjualan gas pipa ke China diperkirakan akan meningkat sebesar 43% menjadi 22 miliar meter kubik.
Pada bulan Juni, Novak mengumumkan rencana untuk meningkatkan ekspor gas Rusia ke pasar Asia menjadi 170 miliar meter kubik selama periode tujuh tahun, setelah proyek-proyek infrastruktur besar dilaksanakan.
Rusia dikabarkan sedang menyusun rencana untuk membangun pipa Power of Siberia 2 ke China melalui wilayah Mongolia, dan meningkatkan pasokan melalui pipa Power of Siberia yang sudah ada.
Menurut Badan Energi Internasional (IEA), UE membeli 155 miliar meter kubik gas Rusia pada tahun 2021, yang menyumbang 45% dari seluruh impor gas blok tersebut dan sekitar 40% dari konsumsi gas.
Pada tahun 2022, pasokan gas pipa Rusia ke UE hampir setengahnya menjadi sekitar 80 miliar meter kubik, menurut data dari Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR).
Bos eksekutif perusahaan raksasa energi asal Rusia itu menekankan, bahwa hanya ekspor ke China yang dapat menggantikan volume yang ditolak oleh pembeli UE sebagai akibat dari sanksi terkait Ukraina.Pada Januari 2023, Rusia menjadi pemasok gas alam nomor satu China, menurut data bea cukai China.
Pasokan melalui pipa Power of Siberia tercatat meningkat 50% tahun ini menjadi 15,5 miliar meter kubik, menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Aleksandr Novak. Dia menambahkan, pada tahun 2023, penjualan gas pipa ke China diperkirakan akan meningkat sebesar 43% menjadi 22 miliar meter kubik.
Pada bulan Juni, Novak mengumumkan rencana untuk meningkatkan ekspor gas Rusia ke pasar Asia menjadi 170 miliar meter kubik selama periode tujuh tahun, setelah proyek-proyek infrastruktur besar dilaksanakan.
Rusia dikabarkan sedang menyusun rencana untuk membangun pipa Power of Siberia 2 ke China melalui wilayah Mongolia, dan meningkatkan pasokan melalui pipa Power of Siberia yang sudah ada.
Menurut Badan Energi Internasional (IEA), UE membeli 155 miliar meter kubik gas Rusia pada tahun 2021, yang menyumbang 45% dari seluruh impor gas blok tersebut dan sekitar 40% dari konsumsi gas.
Pada tahun 2022, pasokan gas pipa Rusia ke UE hampir setengahnya menjadi sekitar 80 miliar meter kubik, menurut data dari Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri (ECFR).
(akr)
tulis komentar anda