Harga Minyak Terus Mendidih, Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah di Rp15.870
Rabu, 25 Oktober 2023 - 16:22 WIB
Guna untuk membantu meningkatkan konsumsi masyarakat, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, berupa berbagai insentif yang akan digelontorkan antara lain insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk properti, bantuan beras hingga bantuan langsung tunai (BLT). Untuk BLT akan diberikan pada keluarga penerima manfaat (KPM) sebesar Rp.200 ribu selama 2 bulan yaitu November dan Desember 2023.
Kemudian, Pemerintah juga akan Kembali memberikan insentif berupa bantuan beras kembali diberikan pada bulan Desember 2023 sebesar 10 kilogram per KPM. Bantuan ini diberikan kepada 20 juta KPM yang telah terdaftar. Sementara itu, sektor manufaktur tidak mendapat insentif lantaran dinilai masih dalam kategori baik dan ekspansif untuk Purchasing Managers Index (PMI).
Selain itu, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan semua otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan ekonomi global yang terus melambat akibat dari inflasi yang tinggi disebabkan oleh krisis invasi Rusia ke Ukraina serta krisis di timur Tengah antara Israel dengan Hamas (Palestina) yang Kembali memanas, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan, guna untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah hari ini melemah, selanjutnya untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.850 - Rp.15.930.
Kemudian, Pemerintah juga akan Kembali memberikan insentif berupa bantuan beras kembali diberikan pada bulan Desember 2023 sebesar 10 kilogram per KPM. Bantuan ini diberikan kepada 20 juta KPM yang telah terdaftar. Sementara itu, sektor manufaktur tidak mendapat insentif lantaran dinilai masih dalam kategori baik dan ekspansif untuk Purchasing Managers Index (PMI).
Baca Juga
Selain itu, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan semua otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan ekonomi global yang terus melambat akibat dari inflasi yang tinggi disebabkan oleh krisis invasi Rusia ke Ukraina serta krisis di timur Tengah antara Israel dengan Hamas (Palestina) yang Kembali memanas, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan, guna untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah hari ini melemah, selanjutnya untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.850 - Rp.15.930.
(nng)
tulis komentar anda