Harga Minyak Terus Mendidih, Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah di Rp15.870

Rabu, 25 Oktober 2023 - 16:22 WIB
loading...
Harga Minyak Terus Mendidih,...
Nilai tukar rupiah sore ini kembali ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (25/10/2023). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini kembali ditutup melemah 21 poin ke level Rp15.870 setelah sebelumnya juga turun ke Rp15.848.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat karena mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, stabil di 106,17, rebound dari level terendah satu bulan di 105,35 pada sesi sebelumnya.

"S&P Global pada hari Selasa mengatakan Indeks Manajer Pembelian Komposit AS, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, naik ke level tertinggi sejak Juli," tulis Ibrahim dalam risetnya, Rabu (25/10/2023).



Data tersebut menunjukkan berlanjutnya ketahanan perekonomian AS, yang pada gilirannya memberikan lebih banyak ruang bagi Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga.

Pasar sekarang sebagian besar menunggu isyarat ekonomi lebih lanjut dari AS pada minggu ini, terutama data produk domestik bruto (PDB) kuartal ketiga yang akan dirilis pada hari Kamis. Tanda-tanda ketahanan ekonomi AS akan memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama, dan juga mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe-haven.

Pembacaan PDB akan diikuti oleh data inflasi PCE ukuran inflasi pilihan The Fed pada hari Jumat. Inflasi AS yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir, memberikan dorongan lebih besar bagi The Fed untuk tetap bersikap hawkish.

Bank sentral akan mengadakan pertemuan minggu depan untuk memutuskan suku bunga, meskipun pasar secara luas memperkirakan The Fed akan tetap mempertahankan kebijakannya. Namun, para pejabat Fed telah mengisyaratkan setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lagi pada tahun ini, dan suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, setidaknya hingga akhir tahun 2024.

Dari sisi internal, kondisi ekonomi global tak menentu mengakibatkan harga minyak mentah terus merangkak naik dan ini akan berpengaruh terhadap kondisi dalam negeri yang sampai saat ini masih ketergantungan minyak mentah dari negara lain. Akibat dari naiknya harga minyak karena dolar menguat menjadikan bahan impor terus merangkak naik apalagi dibarengi dengan musim kemarau (Elnino) yang cukup Panjang membuat konsumsi Masyarakat mengalami penurunan.

Guna untuk membantu meningkatkan konsumsi masyarakat, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah paket kebijakan ekonomi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, berupa berbagai insentif yang akan digelontorkan antara lain insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk properti, bantuan beras hingga bantuan langsung tunai (BLT). Untuk BLT akan diberikan pada keluarga penerima manfaat (KPM) sebesar Rp.200 ribu selama 2 bulan yaitu November dan Desember 2023.

Kemudian, Pemerintah juga akan Kembali memberikan insentif berupa bantuan beras kembali diberikan pada bulan Desember 2023 sebesar 10 kilogram per KPM. Bantuan ini diberikan kepada 20 juta KPM yang telah terdaftar. Sementara itu, sektor manufaktur tidak mendapat insentif lantaran dinilai masih dalam kategori baik dan ekspansif untuk Purchasing Managers Index (PMI).



Selain itu, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan semua otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan ekonomi global yang terus melambat akibat dari inflasi yang tinggi disebabkan oleh krisis invasi Rusia ke Ukraina serta krisis di timur Tengah antara Israel dengan Hamas (Palestina) yang Kembali memanas, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan, guna untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah hari ini melemah, selanjutnya untuk perdagangan besok diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup lanjutkan pelemahan di rentang Rp15.850 - Rp.15.930.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1034 seconds (0.1#10.140)