Israel Siapkan Serangan Darat, Harga Minyak Kembali Menghangat
Kamis, 26 Oktober 2023 - 08:36 WIB
JAKARTA - Harga minyak dunia kembali menghangat akibat kecemasan meluasnya konflik di Palestina. Pada perdagangan Rabu (25/10/2023), harga minyak naik sekitar 2%.
Sejatinya kenaikan harga minyak bisa lebih besar lagi jika tak dihalangi persediaan minyak mentah AS yang lebih tinggi dan prospek ekonomi yang suram di Eropa.
Minyak mentah berjangka Brent naik USD2,06 atau 2,34%, menjadi USD90,13 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD1,65, atau 1,97%, menjadi ditutup pada USD85,39 per barel.
Analis price futures, Phil Flynn, mengatakan, awalnya harga minyak turun di awal sesi perdagangan. Namun harga itu berbalik arah lantaran meningkatnya risiko geopolitik.
Israel meningkatkan pemboman di Gaza selatan dan kekerasan berkobar di tempat lain di Timur Tengah. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sedang mempersiapkan invasi darat ke Gaza.
Menurut laporan Badan Informasi Energi (EIA), persediaan minyak mentah AS naik 1,4 juta barel pada minggu terakhir menjadi 421,1 juta. Jumlah itu melebihi kenaikan 240.000 barel yang diperkirakan oleh para analis.
Data EIA “lebih bearish karena ini merupakan perubahan besar dari data API yang ditarik ke data EIA,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho, kepada Reuters, dikutip Kamis (26/10/2023).
Data industri dari American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa menunjukkan penurunan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan.
Baca Juga
Sejatinya kenaikan harga minyak bisa lebih besar lagi jika tak dihalangi persediaan minyak mentah AS yang lebih tinggi dan prospek ekonomi yang suram di Eropa.
Minyak mentah berjangka Brent naik USD2,06 atau 2,34%, menjadi USD90,13 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD1,65, atau 1,97%, menjadi ditutup pada USD85,39 per barel.
Analis price futures, Phil Flynn, mengatakan, awalnya harga minyak turun di awal sesi perdagangan. Namun harga itu berbalik arah lantaran meningkatnya risiko geopolitik.
Israel meningkatkan pemboman di Gaza selatan dan kekerasan berkobar di tempat lain di Timur Tengah. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sedang mempersiapkan invasi darat ke Gaza.
Menurut laporan Badan Informasi Energi (EIA), persediaan minyak mentah AS naik 1,4 juta barel pada minggu terakhir menjadi 421,1 juta. Jumlah itu melebihi kenaikan 240.000 barel yang diperkirakan oleh para analis.
Data EIA “lebih bearish karena ini merupakan perubahan besar dari data API yang ditarik ke data EIA,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho, kepada Reuters, dikutip Kamis (26/10/2023).
Data industri dari American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa menunjukkan penurunan stok minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda