Ini 4 Bank Kakap Paling Cuan: Ada yang Untung Rp44,2 Triliun

Rabu, 01 November 2023 - 15:45 WIB
Pertumbuhan kredit ini beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid. Tecermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 27,4% YoY menjadi Rp39,1 triliun hingga September 2023.

3. BCA

BCA dan entitas anak telah melaporkan kinerja pada Kamis (19/10/2023) dengan membukukan peningkatan total kredit sebesar 12,3% secara tahunan (YoY) per September 2023.

Laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 25,8% YoY mencapai Rp36,4 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2023, didorong oleh pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja mengatakan, solidnya peningkatan kredit salah satunya didorong oleh pelaksanaan BCA Expo 2023 di kuartal III tahun ini, melanjutkan kesuksesan BCA Expoversary 2023 pada Februari lalu.

Per September 2023, kredit BCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen. Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4% yoy menjadi Rp104,8 triliun.

Di sisi pendanaan, CASA naik 4,7% yoy mencapai Rp869,8 triliun per September 2023, berkontribusi hingga sekitar 80% dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 6,2% yoy menjadi Rp1.089 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,2% yoy menjadi Rp1.381 triliun.

4. BNI

BNI menjadi bank 'big four' terakhir yang melakukan paparan kinerja keuangan yaitu pada Selasa (31/10/2023). BNI telah mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga kinerja tetap solid. Hal itu tecermin dari perolehan laba bersih BNI yang tumbuh 15,1% yoy di kuartal III-2023 mencapai Rp15,8 triliun, inline dengan market consensus.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pencapaian laba yang baik ini didukung oleh kinerja kredit yang mengalami akselerasi di kuartal III.

Akselerasi kredit ini membuat BNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sampai dengan September 2023 sebesar 7,8% yoy menjadi Rp671,4 triliun yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer dan perusahaan anak.

"Sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio non performing loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR)," ujar Royke.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More