Hubungan Dagang 2 Musuh Utama Amerika Kian Lengket: Tembus Rp244,7 Triliun
Selasa, 07 November 2023 - 16:45 WIB
JAKARTA - Kerja sama perdagangan antara Iran dan China bakal semakin erat. Iran memandang bahwa inisiatif One Belt-One Road (OBOR) yang digagas China bisa membawa dampak positif buat perekonomian mereka.
Tasnim, kantor berita terkemuka di Iran, hari ini (7/11/2023), melaporkan, Menteri Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran Abbas Aliabadi mengatakan bahwa Inisiatif OBOR akan membantu pengembangan hubungan ekonomi antara Iran dan China.
Dia juga menambahkan bahwa inisiatif ini dapat memberikan peluang bagi Iran untuk mengembangkan infrastrukturnya termasuk pelabuhan, kereta api, dan lain-lain.
Berbicara di Forum Bisnis Iran-China pada hari Senin kemarin, Abbas Aliabadi menekankan bahwa langkah-langkah besar harus diambil sejalan dengan pengembangan dan perluasan hubungan perdagangan antara Teheran dan Beijing.
Dia menyebutkan impor produk non-minyak China dari Iran pada tahun 2022 sebesar USD6,35 miliar, terutama terkait dengan impor produk petrokimia, pertambangan, mineral dan logam, obat-obatan, serta produk pertanian dan perikanan.
China sendiri mengekspor barang senilai USD9,44 miliar ke Iran pada tahun 2022, termasuk peralatan elektronik, listrik dan pembangkit listrik, mesin transportasi, peralatan dan mesin industri dan logam, bahan kimia, produk plastik dan tekstil, tambah menteri industri Iran.
Nilai perdagangan kedua negara "musuh" Amerika Serikat itu mencapai USD15,79 miliar atau setara Rp244,7 triliun (kurs Rp15.500).
Menurut Aliabadi, Iran telah meraih prestasi di bidang manufaktur produk kilang dan petrokimia serta beberapa produk berbasis pengetahuan yang dapat menarik bagi pedagang China. Kedua negara memiliki potensi dan kemampuan yang tinggi untuk lebih memperluas hubungan lama mereka.
Pada Minggu lalu, Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber, didampingi oleh delegasi, mengunjungi Shanghai untuk berpartisipasi dan menyampaikan pidato pada Pameran Impor Internasional China edisi ke-6. Paviliun Republik Islam Iran pada pameran tersebut diresmikan dengan partisipasi wakil presiden pertama Iran itu.
Tasnim, kantor berita terkemuka di Iran, hari ini (7/11/2023), melaporkan, Menteri Perindustrian, Pertambangan dan Perdagangan Iran Abbas Aliabadi mengatakan bahwa Inisiatif OBOR akan membantu pengembangan hubungan ekonomi antara Iran dan China.
Dia juga menambahkan bahwa inisiatif ini dapat memberikan peluang bagi Iran untuk mengembangkan infrastrukturnya termasuk pelabuhan, kereta api, dan lain-lain.
Berbicara di Forum Bisnis Iran-China pada hari Senin kemarin, Abbas Aliabadi menekankan bahwa langkah-langkah besar harus diambil sejalan dengan pengembangan dan perluasan hubungan perdagangan antara Teheran dan Beijing.
Dia menyebutkan impor produk non-minyak China dari Iran pada tahun 2022 sebesar USD6,35 miliar, terutama terkait dengan impor produk petrokimia, pertambangan, mineral dan logam, obat-obatan, serta produk pertanian dan perikanan.
China sendiri mengekspor barang senilai USD9,44 miliar ke Iran pada tahun 2022, termasuk peralatan elektronik, listrik dan pembangkit listrik, mesin transportasi, peralatan dan mesin industri dan logam, bahan kimia, produk plastik dan tekstil, tambah menteri industri Iran.
Nilai perdagangan kedua negara "musuh" Amerika Serikat itu mencapai USD15,79 miliar atau setara Rp244,7 triliun (kurs Rp15.500).
Menurut Aliabadi, Iran telah meraih prestasi di bidang manufaktur produk kilang dan petrokimia serta beberapa produk berbasis pengetahuan yang dapat menarik bagi pedagang China. Kedua negara memiliki potensi dan kemampuan yang tinggi untuk lebih memperluas hubungan lama mereka.
Baca Juga
Pada Minggu lalu, Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber, didampingi oleh delegasi, mengunjungi Shanghai untuk berpartisipasi dan menyampaikan pidato pada Pameran Impor Internasional China edisi ke-6. Paviliun Republik Islam Iran pada pameran tersebut diresmikan dengan partisipasi wakil presiden pertama Iran itu.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda