Pembangunan Ekonomi Biru di Negara Kepulauan Jadi Perhatian Dunia

Selasa, 07 November 2023 - 20:06 WIB
Pembangunan ekonomi biru terus didorong. Foto/UNDP
JAKARTA - Pembangunan ekonomi biru , khususnya di negara pulau dan kepulauan, menjadi perhatian serius sejumlah kalangan di tingkat global. Pasalnya, sektor ini sangat potensial untuk dikembangkan.



Bank Dunia menyatakan ekonomi biru merupakan pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut.



Senada, Archipelagic and Island States (AIS) Forum mencatat, ekonomi biru sebagai sektor potensial di negara-negara pulau dan kepulauan. Kepala Sekretariat AIS Forum, Riny Modaso menyebut, perlunya strategis untuk mengembangkan inovasi ekonomi. Tak hanya itu, diperlukan perhatian khusus pada penelitian dan pengembangan serta dukungan kepada para wirausaha.

“Inovasi merupakan penggerak dari setiap perubahan yang berarti, dan para wirausaha memainkan peran penting dalam proses ini sebagai penerjemah ide-ide kreatif menuju penerapannya di dunia nyata," ujar Riny melalui keterangan pers, Selasa (7/11/2023).



AIS Forum sendiri mengadakan 'Blue Innovation Solution: Ignite the Blue' yang berlangsung di Glasgow, United Kingdom pada 6-7 November 2023. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan pasca pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AIS Forum yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, 10-11 Oktober 2023 lalu.

Forum ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi para pemangku kepentingan dari berbagai sektor untuk berdiskusi agar menemukan solusi dan inovatif dalam menggerakkan ekonomi biru. Acara ini menghadirkan berbagai pembicara dari sektor akademik, swasta, inovasi dan pengembangan, hingga para aktor lokal yang berkecimpung di sektor ekonomi biru.

Kerja sama antara AIS Forum, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Glasgow, dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI) menyajikan serangkaian diskusi yang informatif.

Dalam forum tersebut, Viljami Yli-Hemminki dari The Office for Gas and Energy Market United Kingdom. mengatakan, pentingnya kolaborasi dan kerja sama untuk memaksimalkan penyediaan dan penggunaan energi baru dan terbarukan.



Mengambil contoh yang telah dilakukan UK sendiri, dia menyampaikan bahwa penguatan kolaborasi mula-mula akan memberikan dampak besar yang berkelanjutan. Kolaborasi yang dilakukan adalah dengan melibatkan berbagai pihak yakni pemerintah, pengembang, peneliti teknologi serta Offshore Hybrid Assets (OHA) yang menjadi bagian terpenting dari penggunaan energi baru dan terbarukan.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More