3 Tips Meningkatkan Literasi Keuangan Digital

JAKARTA - Di era digital saat ini, hampir seluruh masyarakat sepertinya sudah menggunakan layanan keuangan berbasis digital. Namun faktanya, berdasarkan hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan (SNLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2022, tingkat literasi keuangan digital di Indonesia hanya berkisar 38,03%, sedikit meningkat dibanding tahun 2021 sebesar 36,02%.



Itu artinya lebih dari 60% masyarakat di Indonesia masih kekurangan akses terhadap informasi dan edukasi tentang literasi keuangan digital . Hal tersebut cukup menghawatirkan, mengingat banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan.





Chief Digital Business Officer MNC Bank , Yudistira Ardhi Prastono menyampaikan, bahwa masyarakat yang tidak memiliki literasi keuangan digital akan sulit memahami produk dan layanan perbankan digital saat ini dan rawan menjadi korban kejahatan cyber.

“Bayangkan saja, hampir seluruh transaksi perbankan kini bisa diakses melalui smartphone dimana saja dan kapan saja. Dengan pengetahuan tentang layanan perbankan digital harusnya bisa membantu masyarakat untuk mengenali modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku cyber crime seperti pencurian data pribadi atau phising," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Yudistira kemudian memberikan sejumlah tips meningkatkan literasi keuangan digital bagi masyarakat:

1. Tingkatkan Pengetahuan

Saat ini, banyak sekali sumber informasi tentang literasi keuangan digital, mulai dari pemerintah, lembaga keuangan termasuk Bank, maupun platform edukasi. Pastikan juga untuk mempelajari dari sumber yang terpercaya seperti website atau akun sosial media resmi agar mendapatkan informasi yang akurat.

2. Update dengan Informasi terbaru

Literasi keuangan digital adalah pengetahuan yang dinamis dan terus berkembang seiring waktu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap update dengan informasi terbaru agar tidak ketinggalan.