Tarif Tol Pemalang-Batang Naik Mulai Besok, Segini Harga Barunya

Jum'at, 10 November 2023 - 12:15 WIB
Tarif jalan tol Pemalang–Batang disesuaikan pada 12 November 2023. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - PT Waskita Toll Road (WTR) melalui anak perusahaannya PT Pemalang Batang Tol Road ( PBTR ) secara resmi memberlakukan penyesuaian tarif jalan tol Pemalang–Batang pada 12 November 2023.

Penyesuaian tarif ini dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1517/KPTS/M/2023. Penyesuaian tarif ini berlaku untuk seluruh golongan kendaraan dengan tarif sesuai dengan asal dan tujuan pengguna jalan. Sistem yang diterapkan pada ruas PBTR ini menggunakan sistem tertutup.



Sebagai contoh, bagi pengguna jalan golongan I dari Pemalang/Sewaka menuju SS Pemalang, SS Pekalongan, SS Batang, dan Pasekaran secara berturut-turut akan dikenakan Rp7.500, Rp33.000, Rp47.500, dan Rp53.000.



Sedangkan bagi pengguna jalan golongan II dan III, akan dikenakan Rp 11.000, Rp 49.500, Rp 71.000, dan Rp 79.500. Kemudian bagi pengguna jalan golongan IV dan V, akan dikenakan Rp14.500, Rp66.000, R95.000, dan Rp106.000.

“Hadirnya Jalan Tol PBTR dapat meningkatkan konektivitas masyarakat dari Pemalang menuju Batang. Serta berkontribusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Tengah,” Ujar Direktur Utama PBTR, Supriyono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/11/2023).

Jalan Tol Pemalang – Batang telah resmi beroperasi penuh sejak 2018 dengan panjang 39,20 Km. Selain menghubungkan dari Pemalang menuju Batang, jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan dari DKI Jakarta hingga Provinsi Jawa Timur.



Dari sisi barat Jalan Tol Pemalang – Batang terhubung oleh Jalan Tol Pejagan – Pemalang dan Jalan Tol Semarang – Batang di sisi timurnya. Pengguna jalan dapat memangkas waktu perjalanan dari Pemalang menuju Batang yang semula membutuhkan waktu lebih dari 2 jam perjalanan, sekarang membutuhkan waktu hanya menjadi 39 menit.

Jalan Tol Pemalang – Batang berkontribusi dalam konektivitas dan mobilitas masyrakat yang melakukan perjalanan antar provinsi, mendorong sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat di Jawa Tengah, khususnya pada sektor industri, barang, dan jasa.

“Kedepannya, kami akan tetap konsisten untuk memenuhi SPM, rekonstruksi perkerasan, dan pekerjaan Scrapping Filling Overlay," Tutup Supriyono.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More