Impor Beras Bulog Tak Capai Target 1,5 Juta Ton, Stok Amankah?
Jum'at, 10 November 2023 - 20:08 WIB
JAKARTA - Tambahan kuota impor beras yang dibidik Perum Bulog tahun ini tidak mencapai target seperti yang diminta pemerintah. Dari 1,5 juta ton beras yang diinginkan otoritas, perusahaan hanya bisa mendatangkan 1 juta ton saja.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan, pihaknya baru mengadakan kontrak beras sebesar 1 juta ton dengan negara mitra. Sedangkan 500.000 ton lainnya tidak dilanjutkan karena keterbatasan waktu importasi.
Waktu yang dimaksud berupa kesiapan komoditasnya maupun kebutuhan kapal untuk angkutan dari negara pengirim. Bulog memang menargetkan impor beras hanya bisa dilakukan hingga akhir tahun ini.
“Yang bisa kita realisasikan hanya yang terkontrak tahun ini saja. Kita sudah berhasil kontrak sebanyak 1 juta ton, sisanya yang 500 ribu ton tidak bisa carry over karena carry over hanya bisa untuk yang terkontrak tahun ini saja,” ujar Buwas, Jumat (10/11/2023).
Dengan tambahan kuota impor, lanjut dia, stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog diyakini aman sampai tahun depan. Adapun stok beras yang dikuasai saat ini mencapai 1,3 juta ton.
Terkait percepatan kedatangan 1 juta ton beras, BUMN pangan ini memperbanyak pelabuhan milik PT Pelindo (Persero) sebagai pelabuhan penerima beras impor. Buwas mencatat ada 28 pelabuhan yang di Indonesia yang disiapkan digunakan untuk membongkar beras impor. Jumlah tersebut diperbanyak dari angka awal yakni 17 pelabuhan.
“Untuk percepatan realisasi impor beras ini kita langsung tujukan kepada 28 pelabuhan penerima di seluruh Indonesia. Tadinya hanya 17 pelabuhan namun dalam rangka percepatan kita tambah 11 pelabuhan lagi jadi total ada 28 pelabuhan penerima,” bebernya.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas mengatakan, pihaknya baru mengadakan kontrak beras sebesar 1 juta ton dengan negara mitra. Sedangkan 500.000 ton lainnya tidak dilanjutkan karena keterbatasan waktu importasi.
Waktu yang dimaksud berupa kesiapan komoditasnya maupun kebutuhan kapal untuk angkutan dari negara pengirim. Bulog memang menargetkan impor beras hanya bisa dilakukan hingga akhir tahun ini.
“Yang bisa kita realisasikan hanya yang terkontrak tahun ini saja. Kita sudah berhasil kontrak sebanyak 1 juta ton, sisanya yang 500 ribu ton tidak bisa carry over karena carry over hanya bisa untuk yang terkontrak tahun ini saja,” ujar Buwas, Jumat (10/11/2023).
Dengan tambahan kuota impor, lanjut dia, stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai Bulog diyakini aman sampai tahun depan. Adapun stok beras yang dikuasai saat ini mencapai 1,3 juta ton.
Terkait percepatan kedatangan 1 juta ton beras, BUMN pangan ini memperbanyak pelabuhan milik PT Pelindo (Persero) sebagai pelabuhan penerima beras impor. Buwas mencatat ada 28 pelabuhan yang di Indonesia yang disiapkan digunakan untuk membongkar beras impor. Jumlah tersebut diperbanyak dari angka awal yakni 17 pelabuhan.
“Untuk percepatan realisasi impor beras ini kita langsung tujukan kepada 28 pelabuhan penerima di seluruh Indonesia. Tadinya hanya 17 pelabuhan namun dalam rangka percepatan kita tambah 11 pelabuhan lagi jadi total ada 28 pelabuhan penerima,” bebernya.
(uka)
tulis komentar anda